Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga WNI Masih di Palestina, Evakuasi Terhalang Isu Administrasi

Kompas.com - 03/11/2023, 11:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan, tiga Warga Negara Indonesia (WNI) masih berada di Gaza Selatan, Palestina.

Tiga WNI itu merupakan satu keluarga yang terdiri dari 1 suami dan 2 orang anak. Sedangkan sang istri merupakan warga negara Palestina.

Sebelumnya, terdapat 7 WNI di Jalur Gaza. Namun pada Jumat (3/11/2023), empat WNI dan istrinya yang berkewarganegaraan Palestina telah berhasil dievakuasi menuju Kairo.

"Satu keluarga WNI sudah selesai kita evakuasi. Terdapat satu keluarga WNI lagi yang terus berusaha kita evakuasi. Mereka terdiri dari 3 WNI (suami dan 2 anak) dan seorang istri warga negara Palestina," kata Retno dalam konferensi pers di Ruang Palapa, Kemenlu, Jakarta Pusat, Jumat.

Baca juga: Krisis Gaza dan Daftar Negara yang Tarik Dubesnya dari Israel, Mana Saja?

Retno menyampaikan, ketiga WNI tersebut sudah sampai di pintu Rafah sisi Gaza pada Kamis (2/11/2023). Namun, masih terdapat beberapa isu administrasi yang sedang berusaha diurus dan diselesaikan.

Menurut Retno, proses administrasi untuk dapat meninggalkan Gaza sangat ketat dan melibatkan banyak pihak kunci di Gaza.

Diketahui, Rafah merupakan satu-satunya pintu yang bisa dipergunakan untuk evakuasi warga negara.

"Jadi nama-nama itu harus mendapatkan approval dari banyak pihak yang ada di Gaza, dan ini tidak kita alami di proses evakuasi yang sebelumnya. Sekali lagi, setiap evakuasi memliki karakter masing-masing," ucap Retno.

Baca juga: Serangan Israel Semakin Intensif, Jumlah Korban Tewas di Gaza Mencapai 9.000 Orang

Lebih lanjut, Retno mengungkapkan bedanya evakuasi WNI di Jalur Gaza dengan evakuasi yang terjadi di tempat lain, mengingat setiap evakuasi memiliki situasi yang berbeda.

Ia mengungkapkan, evakuasi memerlukan waktu panjang untuk menciptakan koridor evakuasi.

Dalam evakuasi empat WNI yang saat ini berada di Kairo misalnya, evakuasi berhasil dilakukan setelah upaya ketiga. Sebelumnya pada tanggal 1-2 November 2023, evakuasi gagal dilakukan lantaran memprioritaskan keselamatan.

"Mengenai upaya 1 November, 2 November pagi, itu merupakan bukti bahwa perlu upaya yang sangat sulit untuk menciptakan koridor aman evakuasi," ujar Retno.

Oleh karena itu, agar evakuasi kembali berjalan lancar, pihaknya berusaha menggunakan semua networking.

Kemenlu terus berkomunikasi dengan keluarga WNI yang hari ini akan dievakuasi dan meminta agar pintu Rafah tetap dibuka pada hari Jumat yang notabene hari libur di negara-negara Arab.

"Harapan dan permintaan ini sudah saya sampaikan ke Menlu Mesir semalam. Saya sudah berkomunikasi dengan Menlu Mesir untuk menyampaikan permintaan agar pintu Rafah yang di bagian Mesir dapat dibuka di hari libur hari Jumat ini," papar Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com