Oleh karena itu, Iqbal mengungkapkan, pihaknya akan berkomunikasi dengan empat WNI yang merupakan satu keluarga itu untuk langkah selanjutnya.
Sebab, menurutnya, belum mengetahui apakah empat WNI akan kembali ke Indonesia atau tinggal dengan keluarganya di negara lain.
"Ya pasti karena visanya itu hanya 3 x 24 jam, tapi kita belum memutuskan apakah ke Tanah Air atau ke tempat lain sesuai dengan keinginan WNI tersebut," kata Iqbal usai konferensi pers di Ruang Palapa, Kemenlu, Jumat (3/11/2023).
Iqbal mengatakan, pihaknya akan membahas lebih lanjut dengan Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Judha Nugraha untuk memfasilitasi kepulangan empat WNI tersebut.
Adapun negara hanya berkewajiban mengeluarkan WNI ke tempat aman terdekat. Saat ini, Iqbal mengungkapkan, Kota Kairo di Mesir berada dalam kondisi aman.
"Jadi sekarang terserah ke WNI-nya apakah mau pulang ke Indonesia atau ke keluarganya di tempat lain," ujar Iqbal.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pihaknya juga akan membahas satu warga negara Palestina yang turut menyelamatkan diri ke Kairo, Mesir.
Diketahui, warga negara Palestina itu merupakan istri dan ibu dari empat WNI yang dievakuasi.
"Nanti selalu ada jalan. Nanti kita akan diskusikan dengan teman-teman imigrasi. Ini bukan pertama kali kita hadapi situasi seperti ini. Sebelumnya juga di Yaman, juga banyak yang pasangannya dari orang asing," kata Iqbal.
Tim dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo telah menjemput empat WNI dan satu istri WNI kewarganegaraan Palestina di Rafah untuk mengevakuasi. Diketahui, tim ini berada di Rafah sejak Rabu (1/11/2023).
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengaku, ia sempat berkomunikasi dengan tim sekitar pukul 04.00 dini hari. Dalam komunikasi itu, ia memperoleh informasi bahwa WNI dan tim Kairo dalam perjalanan ke Kairo.
Mereka diperkirakan tiba di Kairo pada pukul 03.00 dini hari waktu Kairo.
Kemudian, melalui informasi terbaru, WNI dan tim sudah tiba di Kairo dengan selamat.
Diketahui, perjalanan evakuasi empat WNI dan satu istri WNI ini bukan hal yang mudah. Sebab, evakuasi sempat tidak berhasil di tanggal 1-2 November 2023.
Pada tanggal 1 November, para WNI sudah berusaha menuju ke Rafah. Tetapi, harus kembali karena situasi sangat tidak kondusif lantaran terjadi serangan di sepanjang jalan.
Kemudian, pada tanggal 2 November pagi hari, tim mencoba melakukan evakuasi kembali. Upaya ini lantas kembali gagal karena situasi tidak memungkinkan.
"Untuk ketiga kalinya di tanggal 2 November siang hari, evakuasi dicoba kembali dan Alhamdulillah berhasil. Empat WNI dan satu istri WNI sudah berhasil dievakuasi," kata Retno Marsudi di Kemenlu, Jakarta Pusat, Jumat.
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/03/17330411/4-wni-yang-dievakuasi-dari-gaza-ke-mesir-hanya-punya-masa-tinggal-324-jam