Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Jokowi dan Relawan di Bali Dinilai Tak Sejalan Komitmen Netralitas

Kompas.com - 01/11/2023, 18:49 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Agenda pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan kelompok relawan tergabung dalam Arus Bawah Jokowi di sela-sela kunjungan kerja di Bali, pada Selasa (31/10/2023), dinilai tidak sejalan dengan komitmen netralitas yang diharapkan dari kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.

"Di dalamnya ada pembicaraan soal politik nasional. Di mana saat ini, presiden Jokowi berhubungan langsung secara emosional dengan perhelatan ini. Yakni majunya Gibran sebagai cawapres," kata pengamat politik Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti, dalam keterangannya seperti dikutip pada Rabu (1/11/2023).

Ray menyoroti soal etika politik yang seharusnya dijalankan oleh Presiden Jokowi saat ini. Sebab jika hal itu dilakukan maka bisa semakin menambah kecurigaan masyarakat Presiden Jokowi tidak bisa bersikap netral dalam Pemilu dan Pilpres 2024.

"Faktanya, relawan Jokowi sudah menyatakan mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Maka apakah pertemuan itu karena mereka relawan Jokowi atau karena mereka adalah pendukung Prabowo-Gibran,” ucap Ray.

Baca juga: Jokowi Bertemu Relawan di Sela-sela Kunjungan Kerja di Bali

Ray juga berharap komitmen sikap netral Presiden Jokowi tidak hanya berhenti sebatas wacana saat mengundang 3 bakal calon presiden yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto dalam jamuan makan siang di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (30/10/2023) lalu.

Sebab menurut Ray, menjaga kepercayaan masyarakat dengan menjunjung tinggi prinsip kejujuran dan keadilan sangat mutlak dalam pelaksanaan Pemilu dan Pilpres supaya hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.

“Mengelola pemilu/pilpres itu berdasar kepercayaan. Bila masyarakat memiliki keraguan atas prosesnya, hal itu bisa mengundang delegitimasi atas hasilnya,” ujar Ray.

Baca juga: Respons Calon Panglima TNI Agus Subiyanto soal Anggapan “Orang Dekat” Jokowi


Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Arus Bawah Jokowi, Michael F Umbas menyatakan, pertemuan itu digelar dalam bentuk jamuan makan siang sambil berbicara soal isu terkini.

"Ada kunjungan beliau ke Bali kan, lagi ada acara, kemudian pas beliau jam makan siang ajak teman-teman diskusi dan ngobrol santai sambil bahas-bahas perkembangan lah isu nasional," kata Michael kepada wartawan, Selasa.

Michael menuturkan, dalam pertemuan itu Jokowi memberikan sejumlah pesan, salah satunya agar berpolitik semestinya tidak dilakukan dengan rumit dan dibuat saling bertentangan.

Jokowi, kata dia, juga mengungkit pertemuannya dengan para bakal calon presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Baca juga: Undang Khusus Ridwan Kamil ke IKN, Jokowi: Untuk Koreksi Terkait Arsitektur

"Presiden sampaikan juga bahwa. 'kemarin saya bisa ngobrol bercanda-bercanda dengan suasana keakraban yang sangat baik dengan semua capres' dan itu beliau menangkap niat baik dari semua kontestan sebetulnya baik," ujar Michael .

Dalam pertemuan ini, pihak Arus Bawah Jokowi juga mengutarakan bahwa mereka mendukung pasangan Prabowo-Subianto-Gibran Rakabuming pada Pemilihan Presiden 2024.

Alasannya, menurut Michael, Gibran akan membuka pintu bagi anak-anak muda untuk berkiprah di dunia politik.

Baca juga: Hasto Balik Tertawa Tanggapi Tawa Kecil Jokowi soal PDI-P yang Merasa Ditinggalkan

"Pak Jokowi menilai, 'Ya saya hormati. Ya itu lah demokrasi. Walaupun kalian relawan-relawan saya, kalian punya sikap sendiri'. Walaupun tanpa ada arahan beliau," kata Michael.

(Penulis: Ardito Ramadhan, Editor: Bagus Santosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com