JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap mendengarkan suara masyarakat yang ingin proses pergantian Panglima TNI tetap mengutamakan profesionalitas.
Hal ini disampaikan usai ditanya adanya anggapan, calon Panglima TNI, yakni Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto bakal menambah daftar panjang bahwa Presiden memilih kelompok wilayah "Solo" untuk mengisi jabatan pemerintahan.
"Proses negara terkait dengan Panglima TNI, ya itu kan akhirnya suara-suara masyarakat yang harus didengarkan, termasuk oleh pemerintah," kata Hasto ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).
"Meskipun kami tahu itu merupakan hak prerogatif dari presiden, tapi apakah betul-betul itu dalam rangka untuk menggelorakan profesionalitas TNI," kata Hasto.
Baca juga: Respons Calon Panglima TNI Agus Subiyanto soal Anggapan “Orang Dekat” Jokowi
Sebelumnya, catatan Kompas.com, faktor kedekatan dengan Jokowi agaknya menjadi salah satu poin plus bagi Agus untuk menjadi seorang panglima TNI.
Sebab, Agus rupanya sudah bertalian dengan Jokowi sejak lebih dari sepuluh tahun yang lalu.
Agus adalah Komandan Distrik Militer 0735/Surakarta, saat Jokowi menjabat sebagai wali kota Surakarta.
Kendati demikian, kata Hasto, hak prerogatif presiden mesti dihormati sepenuhnya.
"Bahwa itu hak prerogatif dari presiden, itu kami hormati sepenuhnya. Tetapi suara-suara yang disuarakan harus didengarkan, harus didengarkan," tegasnya.
Baca juga: Fit and Proper Test Calon Panglima TNI Rencananya Digelar pada 14 November
Berkaca dari pengalaman, pejabat TNI dan Polri yang bertugas di Solo saat Jokowi menjadi wali kota kerap kali mendapatkan posisi strategis.
Sebut saja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang pernah menjadi Kapolres Solo dan mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto yang pernah menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Adi Soemarmo.
Setelah Jokowi menjadi presiden, Agus pun sempat ditugaskan ke beberapa posisi yang dekat dengan Jokowi, yakni Komandan Resor Militer 061/Suryakencana Bogor dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.