Tanpa izin dari Kedutaan/Konsulat Jenderal Indonesia di negara itu. Bahkan dalam beberapa kasus, ada yang diundang ke Malaysia untuk ikut lomba pidato dalam bahasa Melayu (padahal para alumni itu hanya bisa bahasa Indonesia, yang tentu beda dengan bahasa Melayu).
Ini sungguh tindakan diplomasi culas dan tidak bersahabat. Praktik diplomasi culas seperti ini tidak boleh dibiarkan.
Apa yang harus dilakukan terhadap tindak “pencurian” alumni Dharmasiswa dan BIPA oleh Malaysia? Pertama, Indonesia harus “memelihara apa yang sudah ditanam”.
Indonesia memang rajin menanam, tapi malas memelihara. Akibatnya: ketika pohon itu berbuah, negara lain memetik buahnya. Itulah yang terjadi dengan program Dharmasiswa dan BIPA.
Kita rutin mengundang mahasiswa dan pemuda/i negara sahabat untuk belajar bahasa dan seni budaya Indonesia dengan beasiswa dari APBN.
Tapi setelah mereka selesai studi dan kembali ke negara asalnya, mereka tidak “dipelihara”, sehingga mereka tak pernah lagi berinteraksi lagi dengan Indonesia.
Mereka seolah terlupakan. Pengetahuan mereka tentang bahasa dan seni budaya Indonesia lama-lama hilang.
Ketika mereka tidak “dipelihara” oleh Indonesia setelah “ditanam”, maka buahnya “dipetik” Malaysia. Untuk mengatasi ini, alumni Dharmasiswa dan BIPA harus dilibatkan dengan kegiatan diplomatik KBRI/KJRI secara berkesinambungan dan melembaga.
Kedua, para diplomat dan Dubes Indonesia di negara akreditasi harus berani tunjukkan sikap tegas terukur kepada Kedubes Malaysia jika mereka kedapatan memanfaatkan alumni Dharmasiswa dan BIPA untuk kepentingan diplomasi budaya mereka.
Sikap tegas terukur berupa teguran secara formal kepada Kedubes Malaysia dimaksudkan untuk menyadarkan mereka bahwa mencuri alumni adalah perbuatan tidak bersahabat, bahkan bisa mengganggu persahabatan itu sendiri.
Ketiga, para alumni Dharmasiswa dan BIPA yang ada di satu negara harus dihimpun dalam asosiasi persahabatan yang difasilitasi oleh KBRI/KJRI.
Melalui asosiasi persahabatan interaksi antara para alumni dan Indonesia tetap terjaga. Mereka diajak untuk berkolaborasi dalam kegiatan diplomasi budaya yang diselenggarakan oleh KBRI/KJRI.
Dengan terbinanya hubungan baik dengan para alumni Dharmasiswa dan BIPA secara berkesinambungan diplomasi budaya Indonesia diharapkan dapat mencapai misi utama diplomasi budaya: memperat persahabatan dengan negara akreditasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.