Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dinilai Tak Perlu Cemaskan Karier Politik Gibran saat Pensiun

Kompas.com - 22/10/2023, 15:33 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai tak perlu khawatir terhadap posisi politiknya setelah masa jabatannya berakhir, serta tak ikut mendorong anak sulungnya, Gibran Rakabuming, menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Menurut salah saty tokoh yang ikut menyetujui Maklumat Juanda, Erry Riyana Hardjapamekas, seorang presiden tak perlu risau terhadap posisi politiknya saat pensiun sebab masyarakat akan tetap menghormatinya.

"Saya kira kekhawatiran yang tidak perlu bagi seorang presiden ya. Dia akan tetap dihormati seperti kita menghormati presiden dan wakil presiden," kata Erry saat dihubungi Kompas.com dan dikutip pada Minggu (22/10/2023).

Erry menilai Presiden Jokowi akan punya banyak waktu dan bisa melakukan berbagai kegiatan, baik terkait politik atau tidak, pada saat pensiun.

Presiden Jokowi juga diharapkan tidak terlalu ikut campur dalam urusan politik, atau menyiapkan jalan bagi anggota keluarganya buat menduduki jabatan publik, menjelang akhir jabatannya.

Baca juga: Gibran Didukung Golkar Jadi Cawapres Prabowo, Demokrat: Siapa pun, Terserah...

"Ya memang seperti itu, tapi kenapa mesti khawatir. Kan dia bisa saja ditawari jadi ketua umum partai lain di luar PDI-P, atau bahkan di PDI-P pun dia menjadi salah seorang calon pengganti Bu Mega," ucap Erry.

Makna batik Gibran Rakabuming saat diusung menjadi Cawapres dari GolkarInstagram / @zul.hasan Makna batik Gibran Rakabuming saat diusung menjadi Cawapres dari Golkar

Erry yang merupakan mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, Presiden Jokowi saat ini sebaiknya tinggal melaksanakan tugas dengan baik di sisa masa jabatannya, sehingga tidak perlu lagi ikut campur terlalu jauh dalam urusan politik.

"Sambil memastikan Pemilu berjalan dengan baik dan aman dan tenang," ujar Erry.

Erry juga menyarankan supaya Gibran tidak mempunyai alasan buat bersedia bakal cawapres dengan alasan kekhawatiran karier politiknya akan selesai jika ayahnya sudah tidak lagi berkuasa.

Selain itu, Erry menilai Gibran juga harus membuktikan kemampuan diri melalui kinerja, pengalaman, serta karier politiknya, sehingga dianggap pantas berlaga di Pilpres dan bukan karena hubungan keluarga atau dorongan pihak lain sehingga memicu anggapan melakukan praktik politik dinasti.

Baca juga: TPN Ganjar Bicara Kemungkinan Suara Terpecah Jika Gibran Cawapres Prabowo

"Enggak setuju. Saya tetap setuju kinerja yang menentukan karier, bukan anak presiden, bukan dinasti," ucap Erry.


Menurut Erry, Gibran sebaiknya fokus menyelesaikan masa jabatannya sebagai Wali Kota Solo sampai 2025. Setelah itu, jika respons partai dan masyarakat positif maka peluang dia bisa melaju buat menduduki jabatan publik lainnya bisa terbuka.

"Ya dilanjutkan saja itu 5 tahun. Nanti jadi gubernur. Setelah jadi gubernur kan selalu ada peluang jadi presiden atau wakil presiden. Apalagi kalau dia loyal kepada partainya. Partainya juga akan menghitung," ucap Erry.

"Tidak semua orang punya pendukung mewarisi pendukung bapaknya kalau kinerjanya sama atau bahkan melebihi bapaknya," sambung Erry.

Selain Gibran, menantu Presiden Jokowi yakni Bobby Nasution juga menduduki jabatan publik sebagai Wali Kota Medan. Sedangkan anak bungsunya, Kaesang Pangarep, saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Baca juga: Andika Perkasa Yakin PDI-P Ikhlas Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com