JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi mengumumkan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi dan pemerasan.
Penetapan Syahrul sebagai tersangka bukan tiba-tiba. Beberapa bulan terakhir, KPK memang mengusut sejumlah kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Berikut perjalanan kasus dugaan korupsi yang menjerat Syahrul hingga kini resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Medio Juni 2023, KPK mengungkap bahwa pihaknya tengah menyelidiki sejumlah kasus dugaan korupsi di Kementan. Saat itu, Syahrul masih menjabat sebagai Menteri Pertanian.
KPK pun memanggil Syahrul untuk dimintai keterangan pada 16 Juni 2023. Namun, politikus Partai Nasdem itu mangkir lantaran memilih bertolak ke India untuk bertemu para Menteri Pertanian anggota G20.
Baca juga: KPK Resmi Umumkan Syahrul Yasin Limpo Tersangka Pemerasan dan Gratifikasi
Syahrul baru memenuhi panggilan KPK sekembalinya ia ke Indonesia pada 19 Juni 2023. Oleh penyidik, Syahrul diperiksa selama 3 jam terkait dugaan korupsi di Kementan.
"Saya sudah diperiksa secara profesional, saya terima kasih dan saya tetap akan kooperatif kapan pun dibutuhkan saya siap hadir," ujar Syahrul di gedung KPK, Jakarta, Senin (19/6/2023).
Penyelidikan KPK terhadap kasus dugaan korupsi di Kementan pun berlanjut. Pada Kamis (28/9/2023) hingga Jumat (29/9/2023), lembaga antirasuah menggeledah rumah dinas Syahrul di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dari penggeledahan itu, KPK mengamankan sejumlah uang tunai pecahan asing dan rupiah senilai puluhan miliar. Selain itu, tim penyidik juga mengamankan dokumen transaksi uang, pembelian aset, dan barang bukti elektronik.
Ditemukan pula 12 pucuk senjata api di rumah dinas Syahrul, yang oleh KPK lantas diserahkan ke Polda Metro Jaya.
Saat rumahnya digeledah, Syahrul tengah berada di Roma, Italia, untuk menghadiri forum Global Conference on Sustainable Livestock Transformation yang digelar oleh Food and Agriculture Organization atau Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).
Belakangan, dua rumah pribadi Syahrul di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, juga turut digeledah KPK. Dari penggeledahan itu, tim penyidik menyita mobil mewah hingga koper yang diduga milik Syahrul.
Di tengah kegaduhan itu, Syahrul sempat dikabarkan hilang kontak di luar negeri. Hal ini diungkap oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi.
"Betul. Jadi sampai hari ini kita terus mencari keberadaan Pak Menteri karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan Pak Menteri sampai hari ini," ujar Harvick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10/2023).