Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Rekam Jejak Anies, JK: Formula E Terbukti Tidak Ada Masalah

Kompas.com - 07/10/2023, 13:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, menyinggung rekam jejak (track record) bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan, yang tak bermasalah ketika memegang sejumlah jabatan publik.

Salah satu yang disinggung adalah proyek Formula E saat Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Jusuf Kalla menyebut proyek tersebut tidak ada masalah.

Anies, kata dia, tidak pernah memiliki rekam jejak masalah moral maupun masalah korupsi. Justru, Anies memiliki kecerdasan dan pengetahuan yang mumpuni.

Baca juga: JK Sebut Anies Punya Kriteria dan Rekam Jejak Bagus untuk Jadi Capres

"Saya objektif saja, tapi track record pengalaman, kecerdasan, bisa melayani bangsa ini. Dan morally dapat kita pegang, tidak pernah ada masalah moral atau masalah korup. Formula E itu kan terbukti tidak ada masalah," kata Jusuf Kalla usai bertemu dengan Anies di kediamannya di Jakarta Selatan, Sabtu (7/10/2023).

JK lalu membandingkan Formula E dengan ajang MotoGP Mandalika.

Dia bilang, ajang balapan Formula E justru lebih murah dibandingkan dengan MotoGP Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

"Ya gampang saja (untuk membuktikannya). Coba saja bandingkan dengan Mandalika, pengelolaan balap-balapan itu, kan, lebih hemat di sini. Jadi selalu harus dibanding-bandingkan," beber dia.

JK lantas menyatakan ciri-ciri kepemimpinan sudah menempel pada diri Anies. Buktinya, Anies sempat memegang jabatan menteri hingga gubernur.

Menurut JK, pemimpin harus memiliki kepemimpinan yang baik, memiliki kecerdasan, teguh pada pendirian, dan memiliki pengalaman. Kriteria-kriteria tersebut, ada pada diri Anies Baswedan.

Baca juga: Bang Yos Ungkap Alasan Purnawirawan TNI-Polri dari FKP3 Dukung Anies Jadi Capres

"Bagaimana jadi menteri, bagaimana bisa jadi gubernur. Punya kecerdasan saya kira kalau punya track record. Ada masalah enggak selama ini? Track record oke, lah. Seperti itu yang kita harapkan untuk memimpin bangsa ini ke depan," ucap JK.

JK menyampaikan, kepemimpinan yang baik sangat diperlukan mengingat Indonesia adalah bangsa yang besar. Indonesia terdiri dari belasan ribu pulau dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa.

Tak heran, JK memberikan Anies oleh-oleh berupa multivitamin. Dia meyakini, Anies membutuhkan stamina yang kuat untuk bertarung dengan bakal calon presiden dari koalisi lain hingga masa pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

"Ini bukan Singapura, bukan Malaysia. (Indonesia) ini 8 atau hampir 10 kali dibandingkan Malaysia. 8 kali lah. Jadi butuh orang yang punya sinergi. Karena itu saya kasih vitamin supaya stamina lebih kuat menghadapi 4 bulan ke depan," kata dia.

Sebagai informasi, Jusuf Kalla menerima kunjungan Anies Baswedan di kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (7/10/2023). Saat pertemuan, keduanya sempat membahas isu-isu kebangsaan, hingga menyantap Coto Makassar bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com