Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Bahlil Sebut Pembebasan Lahan di Rempang Bisa Selesai Akhir 2023

Kompas.com - 06/10/2023, 06:02 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nasional (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pembebasan lahan untuk proyek pembangunan Rempang Eco City di Pulau Rempang, Provinsi Kepulauan Riau, bisa selesai akhir 2024.

Menurutnya, saat ini proses pembebasan lahan masih terus berjalan.

"Masih dalam tahap itu (pembebasan lahan). Lebih cepat lebih baik. Insya Allah (akhir 2024), insya allah," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/10/2023).

Bahlil mengungkapkan, saat ini konstruksi untuk proyek Rempang Eco City belum ada. Sebab, pemerintah akan menyelesaikan pembebasan lahan terlebih dulu.

"Belum lah (konstruksi). Masih dalam tahap itu (pembebasan lahan)," kata Bahlil.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Masalah Rempang Diselesaikan, Menteri Bahlil: Lebih Cepat, Lebih Baik

Dalam kesempatan itu, Bahlil menyampaikan bahwa dirinya diminta Presiden Jokowi untuk segera menuntaskan persoalan Rempang.

Sebagaimana diketahui, pembangunan Rempang Eco City ditolak masyarakat dan menimbulkan persoalan yang belum tuntas hingga saat ini.

"Saya akan turun terus, karena Bapak Presiden perintahkan saya untuk menyelesaikan. Saya selesaikan. Lebih cepat, lebih baik," kata Bahlil.

Bahlil menjelaskan bahwa pembangunan Rempang Eco City merupakan proyek strategis nasional (PSN). Sehingga prosesnya harus terus dilanjutkan.

"Saya pikir kalau masalah Rempang karena sudah PSN dan itukan bagian yang harus kita lakukan, jadi enggak ada isu apa-apa kok, jadi tinggal komunikasi ke rakyat saja yang harus baik," ujarnya.

Baca juga: Menteri Bahlil Tegaskan Tak Anak Emaskan Investor China di Proyek Pulau Rempang

Sebagai informasi, konflik agraria di Pulau Rempang menjadi sorotan karena sempat menyebabkan kericuhan antara masyarakat dengan aparat keamanan.

Konflik terjadi menyusul akan dibangunnya Rempang Eco City, proyek strategis nasional untuk membangun kawasan industri, perdagangan, dan wisata di lahan pulau seluas 17.600 hektar.

Salah satu investornya adalah produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd, dengan nilai investasi senilai 11,5 miliar dollar AS.

Dari luas Pulau 17.500 hektar, 10.280 hektar adalah kawasan hutan lindung. Lalu ,7.572 hektare sisanya adalah HPK (hutan produksi) yang digunakan PT MEG untuk investasi. Untuk tahap awal, pengembangan dilakukan pada lahan seluas 2.300 hektar dari dari 7.572 hektar tersebut.

Baca juga: Bantah Main Uang di Proyek Pulau Rempang, Menteri Bahlil: Kalau Ada, Saya Berhenti Jadi Menteri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fakta-Fakta Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Fakta-Fakta Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Nasional
Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Nasional
Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Nasional
Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Nasional
Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengkondisian BTS 4G

Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengkondisian BTS 4G

Nasional
Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Nasional
Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Nasional
Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com