Surya Paloh mengungkapkan, dia memberi perintah kepada Syahrul untuk menemui Presiden Joko Widodo dan menyampaikan keputusan untuk mundur dari jabatannya sebagai Mentan.
“Agar apa, sekali lagi, memberikan penghormatan terhadap upaya penyidikan yang sedang berlangsung terhadap dirinya. Agar dia penuh konsentrasi,” tutur Surya.
Surya merasa, tindakan yang dilakukan KPK kepada anak buahnya itu kurang tepat. Pasalnya, langkah pengusutan dugaan korupsi dilakukan ketika Syahrul sedang mewakili pemerintah menerima penghargaan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).
Bagi dia, upaya pemberantasan korupsi bisa berlangsung setelah Syahrul kembali ke Tanah Air.
“Dia (Syahrul) mengalami suatu peristiwa yang saya bisa pahami bagaimana terhinanya dirinya, kecewa, sedih. Tidak ada seakan-akan hari esok untuk menunggu. Ini hal yang sangat mengusik hati saya,” papar Surya.
Baca juga: SYL Mundur dari Jabatan Mentan, Siapa Pengganti yang Tepat?
Meski begitu, ia memastikan bahwa Nasdem bakal terus mendukung upaya pemberantasan korupsi dan memastikan proses hukum berjalan optimal. Namun, Surya meminta semua pihak menerapkan asas praduga tak bersalah pada Syahrul.
“Saya ingin semuanya tetap berikan ruang pada presumption of innocence,” kata Surya Paloh.
Ketua KPK Firli Bahuri menerangkan, tak pernah melakukan pemerasan ke pihak Syahrul.
“Apalagi, kalau seandainya ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah 1 miliar dollar (Singapura), itu saya baca ya. Saya pastikan itu tidak ada,” sebut Firli dalam konferensi pers di KPK, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Mentan Syahrul Mengundurkan Diri, Istana Sebut Segera Ada Reshuffle
Ia mengeklaim uang Rp 1 miliar dollar Singapura berjumlah cukup banyak. Sehingga, tak mungkin Firli menemui Syahrul dan terlibat transaksi di salah satu lapangan badminton di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat.
“Tempat itu adalah tempat terbuka, jadi saya kira tidak akan pernah hal-hal orang bertemu (Mentan),” jelasnya.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengaku sudah menerima surat pengunduran diri Syahrul sebagai Menteri Pertanian.
Ia sempat menawarkan kepada Syahrul untuk bertemu dengan Jokowi, Kamis petang. Tapi, Syahrul meminta pertemuan dijadwalkan ulang dan meminta waktu, pada Jumat (6/10/2023).
“Karena itu, beliau minta waktu rencananya besok akan menghadap Pak Presiden, memohon waktu kepada Pak Presiden menghadap, besok," jelas dia.
Baca juga: Mentan Syahrul Mengundurkan Diri, Istana Sebut Segera Ada Reshuffle
Akan tetapi, Pratikno tak tahu waktu pertemuan itu berlangsung. Sebab, ia harus melihat ulang agenda Jokowi.
Ia pun bakal melaporkan surat pengunduran Syahrul dan menunggu arahan Jokowi selanjutnya. Kemungkinan, bakal diterbitkan keputusan presiden (keppres) yang secara resmi menegaskan Syahrul tak lagi menjabat sebagai Mentan.
"Dan tentu saja kita harus mencari orang yang melaksanakan tugas sebagai Menteri Pertanian," imbuh Pratikno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.