Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harap Hasil Positif, PDI-P Ungkit Hubungan Historis dengan Jusuf Kalla Pilpres 2014

Kompas.com - 04/10/2023, 20:33 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto berharap, ada hasil positif di dalam pertemuan antara Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dengan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla, di kediamannya di Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Apalagi, kata dia, PDI-P selama ini sudah punya pengalaman bekerja sama dengan Jusuf Kalla, ketika mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 lalu.

"Bapak Jokowi yang sudah diputuskan sebagai calon presiden oleh Ibu Megawati Soekarnoputri. Maka yang memutuskan siapa yang mendampingi Pak JK itu adalah Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu.

Baca juga: Puan Temui Luhut sampai Berbatik Kuning Saat Datangi JK, Sinyal Rayu Golkar Dukung Ganjar?

"Saat itu saya ditugaskan secara khusus untuk bertemu dengan Pak Jusuf Kalla," lanjut dia.

Ia pun berharap, sejarah Pilpres 2014 dapat kembali berulang di Pilpres 2024 mendatang, terutama dalam upaya memenangkan bacapres PDI-P Ganjar Pranowo.

Oleh karena itu, ia menambahkan, saat ini PDI-P membuka peluang kerja sama dengan Partai Golkar. Hal itu mengingat Jusuf Kalla merupakan tokoh senior partai berlambang pohon beringin itu.

"Pemilih Pak Ganjar Pranowo ini kan tersebar tidak hanya di PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo, tetapi juga partai-partai lain, itu ada split voter, yang terjadi di partai-partai tersebut," ungkap politikus asal Yogyakarta ini.

Perlu diketahui, Puan Maharani dan Jusuf Kalla bertemu, Rabu siang.

Ada sejumlah hal yang dibicarakan dalam pertemuan ini, termasuk soal Pilpres 2024.

Terkait tawaran untuk bergabung ke Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, JK tidak mau berkomentar.

"Itu rahasia itu. Semua ada harapan. Ibu Puan juga ada harapan," imbuhnya saat ditemui di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Desember Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Desember Memperingati Hari Apa?

Nasional
Singgung Kekhususan Daerah, Mahfud Tak Persoalkan RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Singgung Kekhususan Daerah, Mahfud Tak Persoalkan RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Nasional
Peringatan Hari HAM Sedunia 2023 Bertemakan Harmoni dalam Keberagaman

Peringatan Hari HAM Sedunia 2023 Bertemakan Harmoni dalam Keberagaman

Nasional
Di Hadapan Pimpinan Ponpes, Mahfud Janji Beri Perhatian Penuh pada Pesantren jika Terpilih

Di Hadapan Pimpinan Ponpes, Mahfud Janji Beri Perhatian Penuh pada Pesantren jika Terpilih

Nasional
Di Hadapan Pimpinan Ponpes dan Dewan Masjid, Hary Tanoe Klaim Said Aqil Dukung Mahfud

Di Hadapan Pimpinan Ponpes dan Dewan Masjid, Hary Tanoe Klaim Said Aqil Dukung Mahfud

Nasional
Hary Tanoe Sebut Parpol Pengusung Ganjar-Mahfud Tak Pernah Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

Hary Tanoe Sebut Parpol Pengusung Ganjar-Mahfud Tak Pernah Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Soal Cegah Konflik Kepentingan, Ketua KPK Nawawi Singgung Sikap Eks Kapolri Hoegeng Tutup Toko Bunga Miliknya

Soal Cegah Konflik Kepentingan, Ketua KPK Nawawi Singgung Sikap Eks Kapolri Hoegeng Tutup Toko Bunga Miliknya

Nasional
Didakwa Terima Suap Rp 11 Miliar, Sekretaris MA Hasbi Hasan: Bukti Nanti di Persidangan

Didakwa Terima Suap Rp 11 Miliar, Sekretaris MA Hasbi Hasan: Bukti Nanti di Persidangan

Nasional
Skor Penanganan Perkara Turun, KPK Diimbau Tutup Celah Kebocoran Perkara

Skor Penanganan Perkara Turun, KPK Diimbau Tutup Celah Kebocoran Perkara

Nasional
Banyak Pelanggaran, KPK Diimbau Benahi Sistem Integritas Internal

Banyak Pelanggaran, KPK Diimbau Benahi Sistem Integritas Internal

Nasional
KPK Disarankan Kembali Independen Supaya Sesuai Tujuan Pendirian

KPK Disarankan Kembali Independen Supaya Sesuai Tujuan Pendirian

Nasional
Integritas KPK Saat Ini Dinilai yang Paling Buruk

Integritas KPK Saat Ini Dinilai yang Paling Buruk

Nasional
Skor Independensi KPK Anjlok Sejak Penerapan UU Baru

Skor Independensi KPK Anjlok Sejak Penerapan UU Baru

Nasional
Tolak Draf RUU DKJ soal Gubernur Ditunjuk Presiden, Fraksi PKS: Jangan Kebiri Hak Demokrasi Warga

Tolak Draf RUU DKJ soal Gubernur Ditunjuk Presiden, Fraksi PKS: Jangan Kebiri Hak Demokrasi Warga

Nasional
Kampanye di Aceh, Cak Imin Ungkap Keinginan Angkat Menteri Urusi Pesantren

Kampanye di Aceh, Cak Imin Ungkap Keinginan Angkat Menteri Urusi Pesantren

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com