Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Polri Aktif Tindak Pelaku Penyalahgunaan BBM dan LPG Bersubsidi, Pertamina Berikan Apresiasi

Kompas.com - 04/10/2023, 19:27 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mengapresiasi Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang aktif menindak aksi-aksi penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) dan liquified petroleum gas (LPG) bersubsidi.

Apresiasi itu disampaikan oleh Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati kepada Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Hersadwi Rusdiyono di Graha Pertamina, Jakarta, Rabu (4/10/2023).

"Terima kasih kepada seluruh tim Bareskrim Polri atas dukungannya dalam pengungkapan dan penindakan kasus penyalahgunaan BBM dan LPG bersubsidi yang berdampak bagi keselamatan keuangan subsidi negara dan memberi efek jera bagi pelaku," tutur Nicke dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (4/10/2023).

Dengan penindakan kasus-kasus itu, Nicke berharap hak-hak masyarakat Indonesia dalam menggunakan BBM dan LPG bersubsidi bisa terpenuhi.

Baca juga: PDI-P: Belum Mengerucut, Mahfud, Khofifah dan Sandiaga Punya Kesempatan Sama jadi Cawapres

Untuk diketahui, Bareskrim telah mengamankan barang bukti berupa 717.850 liter Solar bersubsidi, 501.730 liter Pertalite, dan 118.504 LPG bersubsidi dalam kurun waktu 6 bulan.

Nicke menilai, kerja sama Pertamina dan Bareskrim merupakan sinergitas yang cukup baik dalam menangani penyalahgunaan BBM dan LPG bersubsidi di Indonesia.

"Satuan petugas (satgas) telah bekerja 24 jam sehari selama seminggu. Terima kasih kepada seluruh tim Bareskrim Polri atas bantuan dan dukungannya. Semoga komitmen ini selalu terjaga ke depannya," ucap Nicke.

Sementara itu, Hersadwi mengucapkan apresiasinya kepada Pertamina yang telah bekerja sama dengan Kepolisian Daerah (Polda), Kepolisian Resor (Polres), dan Kepolisian Sektor (Polsek) di seluruh Indonesia.

Baca juga: PAM Jaya Diminta Kelola Waduk Wilayah Penyangga agar Airnya Bisa Dimanfaatkan

"Pertamina menjalin kerja sama dengan Bareskrim Polri dan unit kepolisian lainnya sebagai upaya mengamankan subsidi pemerintah, terutama LPG dan BBM. Oleh karena itu, kami membentuk satgas sebagai penegak hukum yang menangani penyalahgunaan BBM bersubsidi di Indonesia," tutur Hersadwi.

Hersadwi menjelaskan, dalam 6 bulan terakhir, Polri menerima setidaknya 40 laporan terkait penyelewengan BBM dan LPG bersubsidi. Masih ada 338 laporan yang saat ini sedang masuk tahap penyelidikan. Sementara, ada 435 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Polri juga tengah menyelidiki 218 laporan terkait penyalahgunaan Solar bersubsidi dengan total 268 tersangka. Kemudian, 80 laporan penyalahgunaan Pertalite dengan 94 tersangka serta 40 laporan penyalahgunaan LPG bersubsidi dengan 50 tersangka.

"Penindakan dilakukan di seluruh Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Langkah ini dilakukan untuk memberi efek jera pada para tersangka. Isu ini menjadi prioritas kami dan ke depannya penegakan hukum akan terus berjalan agar penyebaran BBM dan LPG bersubsidi bisa tetap merata," tegas Hersadwi.

Baca juga: Sinergi dengan Kejaksaan dan BPN, Pertamina Berhasil Pulihkan Aset Tanah di Jawa Timur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com