Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gandeng Trader Energi Raksasa Dunia, PIS Tambah 2 Armada Kapal VLGC

Kompas.com - 04/10/2023, 19:55 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali menggandeng mitra internasional untuk ekspansi di pasar global dan menggarap potensi bisnis lain dalam rangka mendukung pasokan dan ketahanan energi.

Hal tersebut dilakukan PIS melalui penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan BGN International, salah satu pemain energi global ternama.

Terdapat beberapa potensi kerja sama antara PIS dan BGN International, mulai dari kepemilikan bersama kapal very large gas carrier (VLGC), pengangkutan kargo liquid petroleum gas (LPG), penyewaan kapal, dan lainnya dengan kesediaan durasi kerja sama jangka panjang.

Kerja sama tersebut sekaligus akan menambah armada PIS untuk pengangkutan LPG berupa dua unit VLGC. Rencananya, unit ini akan mulai beroperasi pada kuartal I-2024 untuk dikelola bersama.

Baca juga: Konstruksi Bandara VVIP IKN Direncanakan Dimulai 1 November 2023

Untuk diketahui, kapal VLGC saat ini tengah dalam tahap penyelesaian proses konstruksi di galangan kapal Hyundai, Korea Selatan (Korsel).

Penambahan armada kapal VLGC diharapkan akan memperkuat posisi PIS yang saat ini memiliki 97 kapal di sektor industri maritim regional.

Sebagai informasi, BGN International perusahaan trading LPG terbesar dunia yang bermarkas di Dubai. Perusahaan yang telah beroperasi di 23 negara ini merupakan pemasok utama LPG ke Indonesia.

BGN International sendiri juga tengah menambah aset maritimnya dengan armada kapal LPG yang terus bertumbuh.

Baca juga: Rusia Klaim AS dan Inggris Bantu Ukraina Serang Armada Laut Hitam di Crimea

ADIPEC 2023

Untuk diketahui, penandatanganan kerja sama PIS dan BGN International dilakukan dalam gelaran Abu Dhabi International Petroleum and Conference (ADIPEC) 2023.

Mengangkat tema “Decarbonising Faster Together,” ADIPEC 2023 di Paviliun Indonesia itu digawangi oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas).

Dalam penandatanganan kolaborasi oleh Chief Executive Officer (CEO) PIS Yoki Firnandi dan Group CEO BGN Rüya Bayegan itu juga disaksikan oleh beberapa pihak terkait.

Pihak terkait yang dimaksud, yaitu Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Komisaris PT Pertamina (Persero) Iggi H Achsien, Tenaga Ahli Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nanang Untung, Staf Khusus (Stafsus) Menteri ESDM Tri Haryo Susilo, dan pemangku kepentingan lainnya.

Baca juga: Penghargaan Subroto 2023, Apresiasi Kementerian ESDM untuk Implementasi Keselamatan Migas dan Pemanfaatan Gas Suar

CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan, kolaborasi untuk bisnis VLGC dan pengangkutan kargo LPG dengan BGN merupakan salah satu wujud semangat PIS.

“Kolaborasi ini merupakan salah satu wujud semangat PIS untuk ekspansi bisnis di komoditas LPG guna memperkuat ketahanan energi sekaligus meningkatkan porsi non-captive market PIS,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (4/10/2023).

Pada kesempatan yang sama, Group CEO BGN Rüya Bayegan mengatakan, pihaknya unggul dalam menjalin kemitraan bisnis yang kuat dan sangat senang untuk menjalankan bisnis bersama PIS.

Baca juga: Hari Maritim Sedunia, IMO Pastikan Komitmen Keberlanjutan

“Kolaborasi BGN dengan PIS akan semakin meningkatkan armada maritim kami untuk memfasilitasi pertumbuhan bisnis perdagangan energi kami, memperkuat posisi sebagai perusahaan papan atas trader LPG, serta pendukung sistem energi Indonesia,” imbuhnya.

PIS dan BGN turut meramaikan gelaran ADIPEC 2023 yang merupakan forum eksibisi dan konferensi pemain-pemain minyak dan gas bumi (migas) dunia.

ADIPEC 2023 mencatat keikutsertaan lebih dari 2.200 perusahaan dari 30 negara di dunia dengan total peserta mencapai lebih dari 15.000 delegasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com