Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Galangan Kapal Selam di Jerman, KSAL: Kami Ajukan ke Kemenhan Mana yang Cocok

Kompas.com - 02/10/2023, 18:47 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan bahwa dirinya akan mengusulkan ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan) soal kapal selam mana yang cocok untuk Indonesia.

Hal itu dikatakannya setelah mengunjungi galangan kapal selam thyssenKrupp Marine System yang berbasis di Kiel, Jerman.

“Kira-kira kapal selam mana yang akan kita pilih nanti, kita bahas di Kemenhan,” kata Ali usai seminar “Refleksi dan Proyeksi Pembangunan TNI Angkatan Laut” di Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (2/10/2023).

KSAL mengatakan, Kemenhan nanti yang menentukan kontrak pengadaan kapal selam.

“Kapan dibuat kontrak itu terserah dari Kemenhan, tapi kami akan mengajukan kira-kira kapal selam mana yang cocok untuk perairan Indonesia,” ujar Ali.

Baca juga: Laut Indonesia Disebut Punya Banyak “Internal Wave”, Kapal Selam Tak Berani Masuk

Saat ini, Indonesia baru memiliki empat kapal selam yang bisa beroperasi. Idealnya, menurut Ali, TNI AL memiliki 12 kapal selam.

Sementara itu, Ali diketahui mengunjungi galangan kapal thyssenKrupp Marine System di sela-sela kunjungannya ke Eropa.

Dalam kunjungannya ke thyssenKrupp Marine System, Senin (25/9/2023) waktu Jerman, Ali diperlihatkan produksi Submarine atau kapal selam tipe 212 dan 214.

“Laksamana Muhammad Ali menerima penjelasan tentang produksi Submarine 212/214, pengenalan perkembangan terpedo surface and underwater target (SUT) dan konfigurasi sistem senjata serta sensor pada produk kapal selam yang telah dan sedang dibangun,” tulis keterangan pers Dinas Penerangan TNI AL pada Rabu (27/9/2023).

Dalam kesempatan itu, Ali juga berkesempatan melihat langsung salah satu unit kapal selam Jerman tipe HWD 212 dengan didampingi Flotila Commander RADM Sacha Rackwitz dan CEO thyssenKrupp Marine System Oliver Burkhard.

Baca juga: KSAL: Idealnya Indonesia Punya 12 Kapal Selam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com