JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis elektabilitas bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan yang turun 5,3 persen pasca mendeklarasikan bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Peneliti Adjie Alfaraby mengatakan, penurunan tersebut terlihat dari elektabilitas Anies yang sebelumnya pada Agustus 2023 mencapai 19,7 persen. Turun menjadi 14,5 persen pada September 2023.
"Turunnya kurang lebih 5,3 persen setelah Cak Imin dipilih sebagai cawapresnya Pak Anis," ujar Adjie dalam konferensi pers di Kantor LSI Denny JA di Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (2/10/2023).
Adjie lantas mengatakan, ada dua faktor elektabilitas Anies yang menurun pasca mendeklarasikan Cak Imin sebagai bakal cawapresnya.
Baca juga: Anies-Cak Imin Bertemu Rizieq Shihab di Petamburan
"Pertama adalah kritik keras dari Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan Partai Demokrat terhadap Anies pasca deklarasi pasangan Amin (Anies-Cak Imin), karena saat itu kita tahu ada drama Demokrat marah menganggap Anies tidak menepati janji atau bermain di belakang," kata Adjie.
"Kritik keras ini yang beredar keras dan mengganggu elektabilitas Anies," ujarnya melanjutkan.
Kemudian, alasan kedua, sosok Cak Imin dinilai kalah populer dibandingan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
AHY disebut jauh lebih populer dibandingkan dengan Cak Imin dengan perolehan tingkat popularitas mencapai 65,9 persen berbanding 49 persen.
"Begitupun tingkat kesukaan (untuk AHY) ada 68,3 persen dari mereka yang kenal, sedangkan Cak Imin yang suka 61,5 persen. Jadi AHY lebih populer lebih disukai," katanya.
"Inilah yang kemudian menyebabkan elektabilitas Anies cenderung menurun," kata Adjie lagi.
Baca juga: Anies-Cak Imin Siap jika Hanya Ada 2 Poros di Pilpres 2024
Adapun survei yang dilakukan menggunakan metode multi-stage random sampling dengan jumlah responden 1.200 orang.
Adjie mengatakan, teknik pengumpulan data tidak menggunakan sosial media melainkan tatap muka dan menggunakan metode kuisioner.
"Margin of error survei ini lebih kurang 2,9 persen," ujar Adjie.
Waktu pengumpulan sampling dilakukan 4-12 September 2023, dimulai dua hari setelah deklarasi Anies-Cak Imin.
"Dilengkapi dengan riset kualitatif," katanya.
Sebagaimana diberitakan, pasangan Anies-Cak Imin dideklarasikan oleh Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur pada 2 September 2023.
Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baru mendeklarasikan pasangan Anies-Muhaimin pada 15 September 2023.
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Prabowo 39,8 Persen, Ganjar 37,9 Persen, dan Anies 14,5 Persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.