JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akan melakukan antisipasi terakait isu-isu provokatif dan Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) jelang Pemilihaan Umun (Pemilu) 2024.
Adapun hal itu akan menjadi tugas dari salah satu operasi dengan sandi Nusantara Cooling System.
"Tugas pokok Operasi Nusantara Cooling System dilaksanakan dalam rangka meminimalisir isu-isu provokatif berlatarbelakang primodialisme atau SARA," kata Kepala Operasi Nusanrara Cooling System Polri Irjen Asep Edi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Baca juga: Peran Krusial Polwan dalam Menjaga Kekondusifan Pemilu 2024
Asep mengatakan, operasi tersebut akan mengedepankan kegiatan preemtif, preventif yang didukung kegiatan Kehumasan dan Bantuan Operasi (Banops) untuk menciptakan stabilitas keamanan negara Republik Indonesia.
Dia menjelaskan, tujuan operasi ini untuk meminimalisasi konflik berlatarbelakang SARA, baik yang terjadi di masyarakat maupun ruang siber, dan sasaran operasi segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata.
"Target operasi adalah orang, benda atau barang dan kegiatannya dan selanjutnya secara bertindak yaitu melakukan deteksi pembinaan masyarakat, patroli dialogis, patroli siber, sosialisasi dan bantuan operasi," ucapnya.
Asep mengatakan, operasi ini juga telah resmi diterbitkan dalam surat perintah oleh Kapolri pada tanggal 25 Agustus 2023.
Dia menyebut Operasi Nusantara Cooling System ini dimulai sejak tanggal 11 September 2023.
"Bapak Kapolri juga menyampaikan dalam pidatonya pada September lalu bahwa Polri dan masyarakat perlu bekerja sama dalam suatu cooling system yang mana guna untuk mengantisipasi perpecahan dan konflik di tengah tengah masyarakat, agar persatuan bangsa dapat terjaga dan pemilu yang damai dapat terwujud," jelasnya.
Lebih lanjut, Operasi Nusantara Cooling System memiliki empat satuan tugas (satgas) yakni Satgas Preemtif yang terdiri dari Subsatgas Intelijen dan Subsatgas Binmas yang memiliki tugas antara lain yaitu melakukan deteksi dini dan penegakan serta membangun kemitraan dengan para tokoh.
Baca juga: Ekonomika Pemilu 2024
Kedua, Satgas Preventif. Satgas ini terdiri dari Subsatgas Patroli Siber dan Subsatgas Ideologis yang memiliki tugas antara lain melaksanakan kegiatan patroli siber dan melaksanakan dialog kepada intelijen, influencer dalam rangka menjaga keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif.
Ketiga, Satgas Humas yang terdiri dari Subsatgas Penerangan Masyarakat (Penmas) dan Subsatgas Multimedia yang memiliki tugas antara lain menyampaikan ajakan, imbauan, sosialisasi dan edukasi serta melakukan monitoring media baik media sosial maupun media mainstream.
Keempat, Satgas Banops yang terdiri dari Subsatgas TIK dan Subsatgas Logistik yang memiliki tugas antara lain melakukan dukungan teknologi, informasi dan logistik kepada Nusantara Cooling System.
"Kami mohon dukungan dan mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menghindari hal-hal yang dapat menganggu stabilitas keamanan terutama hal-hal yang dapat memicu konflik sosial sehingga kita bisa bersama-sama mewujudkan pemilu damai," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.