Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal Penolakan Megawati Duet Ganjar dengan Prabowo

Kompas.com - 02/10/2023, 05:15 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri memberikan sinyal penolakan atas berkembangnya wacana duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Megawati mengaku kaget ketika mendengar adanya wacana tersebut. Yang membuat Megawati semakin terkejut bahwa kabar yang beredar sudah ada persetujuan jika Prabowo nantinya menjadi calon presiden. Sedangkan Ganjar wakil presiden.

Padahal, mandat untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden dari PDI-P adalah dirinya seorang.

Lantas seperti apa alur wacana duet Ganjar dan Prabowo bermula? Berikut rangkumannya:

Berawal dari Ganjar

Wacana duet Ganjar dan Prabowo yang belakangan ini berkembang ternyata berangkat dari pernyataan Ganjar sendiri.

Hal ini disampaikan Ganjar ketika ditanya peluang dirinya dan Prabowo disatukan untuk mewujudkan hadirnya dua pasangan calon di Pilpres 2024.

Ganjar mengtakan bahwa peluang dirinya berduet dengan Prabowo masih mungkin terjadi.

Baca juga: PDI-P Tutup Peluang Ganjar Jadi Cawapres pada Pemilu 2024

"Kalau politik itu, sebelum nanti ditetapkan di KPU, semua peluang bisa terjadi," kata Ganjar singkat saat ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).

Namun, Ganjar enggan mengomentari lebih lanjut mengenai kemungkinan dirinya berpasangan dengan Prabowo di Pilpres 2024.

Diperkuat pernyataan Puan

Wacana duet Ganjar dan Prabowo juga disampaikan oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Puan mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan Ganjar bisa berpasangan dengan Prabowo yang merupakan bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Menurut Puan, tidak ada yang tidak mungkin dalam politik selama bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden belum mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Ya mungkin-mungkin saja (Ganjar dan Prabowo bersatu), dinamika yang di politik ini selalu memungkinkan kita bersilaturahmi dan bertemu," ujar Puan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Baca juga: Cerita Megawati Lihat Hasil Survei Elektabilitas Ganjar yang Naik Terus...

Saat itu, Puan mengungkapkan, pihaknya masih membangun komunikasi dengan partai politik anggota KIM.

Bahkan, Puan mengaku terus mempertahankan silaturahmi dengan Prabowo. Ia juga menekankan masih ada peluang untuk mempertemukan Prabowo dengan Megawati.

"Bisa saja (Prabowo dan Megawati bertemu), saya sering ketemu Mas Prabowo kemarin ketemu di acara NU (Nahdlatul Ulama)," imbuh dia.

Tetap Prabowo calon presiden

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum kepikiran untuk menduetkan Prabowo dan Ganjar.

"Kalau pertanyaannya tadi mungkin (atau) enggak mungkin, justru saya belum kepikiran sampai di situ tadinya, sampai dengan teman-teman media nanya ya jawaban saya itu tadi," ujar Dasco saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Dasco menegaskan, Rapat Pimpinan Nasional Partai Gerindra telah mengamanatkan Prabowo untuk maju sebagai calon presiden, bukan calon wakil presiden.

Baca juga: Heran Ada Isu Prabowo Duet dengan Ganjar, Megawati: Saya Melongo...

Lagipula, kata dia, Prabowo sudah didukung oleh banyak partai, yang semuanya mendeklarasikan Prabowo sebagai capres 2024.

"Ya amanat Rapimnas itu kan dari Partai Gerindra calon presiden. Lalu kemudian juga dukungan teman-teman koalisi itu kemudian mengusung Pak Prabowo sebagai capres, kan begitu," ucap Dasco.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman menegaskan, Gerindra tetap berpegang pada keputusan mendorong Prabowo sebagai bakal calon presiden.

Baca juga: Survei Indikator Politik: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Tak Terpaut Jauh

Oleh karenanya, Gerindra mempertimbangkan sisi kepantasan apabila ingin menawarkan posisi bakal calon presiden kepada Ganjar.

"Saya enggak bisa menilai, tapi dalam konteks kepantasan, apakah pantas kami tawarkan posisi (bakal) cawapres kepada PDI-P yang partai besar, dua kali pemenang pemilu?" ujar Habiburokhman dalam acara Satu Meja The Forum yang tayang di Kompas TV pada Kamis (28/9/2023).

Sinyal penolakan Megawati

Sementara, Megawati memberikan sinyal penolakan atas wacana yang telah terlanjur berkembang tersebut.

Megawati mengaku heran dengan wacana tersebut. Ia bahkan tidak mengetahui ada wacana menduetkan Ganjar dan Prabowo.

Padahal, dirinyalah yang diberi mandat untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden dari PDI-P.

"Saya sendiri sempat bingung di media tiba-tiba dibilang, 'Iya sudah ada persetujuan bahwa nanti Pak Prabowo jadi presidennya, Pak Ganjar jadi wakil presidennya'," kata Megawati saat menutup Rakernas IV PDI-P di Jakarta International Expo, Minggu (1/10/2023).

"Aku terus di rumah melongo, ini yang ngomong siapa ya, ya aku kok ketua umumnya malah enggak ngerti. Coba, enggak usah didengerin," ujar dia.

Megawati pun mengibaratkan sosok Prabowo dan Ganjar seperti lelaki tampan dan perempuan cantik yang saling dijodohkan.

Padahal, kata Megawati, lelaki dan perempuan itu tidak cocok dan sudah punya pacar masing-masing.

"Kalau ada cewek cakep, ada laki ganteng, tapi enggak sama-sama tune ini, terus mau dijodoh-jodohkan begitu? Padahal yan perempuan dah punya pacar, yang laki sudah punya pacar, hayo mau apa enggak?" kata Megawati dijawab teriakan 'tidak' dari para kader.

Megawati pun menegaskan bahwa dirinya memiliki hak prerogatif menentukan capres dan cawapres yang diusung oleh PDI-P sesuai mandat kongres partai.

Oleh karena itu, ia juga menekankan, tidak perlu berbicara dengan orang lain dalam mengambil keputusan soal capres dan cawapres yang akan diusung.

"Itu kan berarti enggak punya hak prerogatif lagi. Kenapa diberikan kepada saya, karena orang yang menberikan hak prerogatif itu sangat tahu bahwa Ibu pasti akan memilih yang benar," kata Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com