JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai, ujian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dimulai saat ketua umumnya, Kaesang Pangarep, tidak lagi menyandang status sebagai anak presiden.
Sebab di masa itu, dukungan politik dari banyak pihak bisa berpotensi sirna dan beralih mendukung sosok lain.
"Ujian Kaesang sesungguhnya kalau tidak jadi anak presiden, kalau saat ini mungkin akan begitu banyak dukungan dan support politik, yang datang dari berbagai kalangan tanpa diduga oleh Kaesang," kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/9/2023).
Baca juga: Airlangga: Kaesang Jadi Ketum PSI Bagus, Partainya Orang Muda
Adi menuturkan, dukungan politik tersebut bisa saja hilang sewaktu-waktu berkaca dari dinamika politik yang selama ini terjadi. Menurut Adi, dukungan biasanya akan pudar ketika aura kebintangan mulai meredup.
Oleh karena itu, Adi menilai, Kaesang perlu menunjukkan eksistensi PSI dalam jangka panjang melalui jejaring dan lingkaran politiknya saat ini.
"Kaesang harus membuktikan diri kalau sudah tak lagi jadi anak presiden di tahun yang akan datang. 20 Oktober 2024, Kaesang harus tunjukan kepada publik bahwa bisa membawa PSI hebat," beber Adi.
Baca juga: Gerindra Harap Kaesang Bisa Bikin PSI Dukung Prabowo Capres 2024
Adapun saat ini, Adi meyakini, PSI bisa masuk ke Parlemen di tahun depan lewat para simpatisan dan loyalis Jokowi.
Hadirnya Kaesang dinilai akan membenahi sistem perkaderan dan sistem rekrutmen anggota partai yang carut-marut.
Terlebih dalam Pemilu 2019, PSI mendapat perolehan suara sebesar 1,89 persen. Menurutnya, menambah suara sekitar 2,1 persen untuk masuk dalam ambang batas parlemen 4 persen akan mudah dengan memanfaatkan jejaring politik tersebut.
"Jangan lihat Kaesang yang baru terjun politik. Tapi lihat jejaring politik yang selama ini cukup identik dengan Jokowi, simpatisan Jokowi, loyalis Jokowi, bukan tidak mungkin menjadi bagian dari instrumen politik yang akan men-support Kaesang dan akan memenangkan pertarungan," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kaesang naik menjadi ketua umum partai pada Senin (25/9/2023).
Dalam pidatonya, Kaesang mengaku diledek dan dipertanyakan publik saat memutuskan untuk masuk ke partai kecil.
Orang-orang yang meledeknya itu bertanya-kenapa kenapa ia tidak bergabung ke partai besar yang sudah lolos ke DPR.
Kaesang lantas menjelaskan, ia justru lebih tertarik bergabung ke partai kecil. Dia bahkan berkomitmen untuk berjuang membuat PSI lolos ke DPR di tahun 2024.
Baca juga: Politikus PDI-P Beri Selamat Kaesang Resmi Jadi Ketum PSI
"Karena PSI belum ada di DPR. Dan saya ingin berjuang bersama kawan-kawan semua di sini agar di 2024 PSI menjadi partai besar. Dan 2024 PSI akan ada di DPR RI," tutur Kaesang dalam pidato politik perdananya sebagai Ketua Umum PSI, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.