Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Pak Lurah Bukan Jokowi

Kompas.com - 26/09/2023, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

“Tujuan baik tidak harus dikejar dengan cara-cara curang, tidak jujur dan pengubahan data tidak jujur,” ujar Yessy menyimpulkan cerita pengalamannya.

Selain itu saya juga didampingi editor film ini, Mas Pulung yang mengatakan keinginannya agar film ditonton masyarakat di desa-desa, kampung-kampung dan tempat lainnya sebagai tontonan umum. Mas Pulung suka ini dipertontonkan sebagai layar tancep.

“Masyarakat bisa nonton dengan santai sambil makan kacang, bercanda dan langsung mengomentari adegan-adegan film secara langsung,” ujar Mas Pulung.

Saya menonton film ini secara khusus di tempat editing film, yakni The Post - Coffee and Eatery, Jalan Cipete Dalam, Jakarta Selatan.

Film ini saya lihat sebagai mozaik dari banyak potret atau foto kehidupan masyarakat Indonesia saat ini.

Gemar berswafoto (selfie), joget menggoyang tubuh seperti artis lagu campursari atau dangdut koplo, creambath rambut, tawuran, membawa kipas angin kecil, gosip tentang pejabat pemerintah yang “berselingkuh”, makan dan duduk di sekitar gerobak penjual makanan atau angkringan, debat gaya atau model para perempuan di kampung-kampung padat dan seterusnya.

Tentu juga film yang diproduksi oleh produser Marlia Nurdiyanti, Rina Damayanti dan Susi Roseliawati ini juga berkisah tentang cinta asmara.

Lebih dari itu, nampaknya Garin Nugroho juga mengemukakan pendapatnya tentang negeri ini. Rakyat, pemimpinnya dan rezimnya, adalah kaum berkebudayaan melodrama.

Garin juga mengkarikaturkan suasana politik, sosial dan gerak seni massa kurang mendapat panduan. Hingga sering terjadi keriuhan.

Sering terjadi suasana seperti pepatah yang diplesetkan Garin Nugroho, “Bukan Anjing menggonggong kafilah berlalu, tapi yang terjadi anjing menggonggong para relawan atau pendengung ikut menggonggong”.

Riuhlah negeri ini disamping karena munculnya tragedi berdarah sepakbola Kanjuruhan (Malang), tragedi Pulau Rempang, kasus Sambo dan seterusnya.

Ini titik-titik bersejarah tentang Indonesia selama 10 tahun terakhir ini yang tentu dicatat sejarah dunia.

Menyertai film ini, Garin Nugroho juga menitipkan sejumlah kata seperti berikut.

“Koalisi yang kuat untuk menang memang perlu, tapi koalisi yang penting adalah koalisi dengan warga dan harapannya serta koalisi dalam rekam jejak bukan maya.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com