Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Pak Lurah Bukan Jokowi

Kompas.com - 26/09/2023, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KAMIS, 14 September 2023 lalu, Sineas senior Garin Nugroho dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI meluncurkan film berjudul “Kejarlah Janji”. Ini adalah film drama komedi.

Bagi saya, film ini seperti karikatur tentang tingkah laku sebagian masyarakat dan personel pemerintahan negeri ini, saat ini, yang suka berjoget lenggak-lenggok, goyang badan.

Dalam film ini, dikisahkan tentang seorang Kepala Desa Bangun Mapan bernama Janji Upaya (dibintangi Ibnu Jamil). Ia seorang kepala desa teladan ganteng yang kemudian menjadi duda keren.

Film drama komedi ini dibuka dengan adegan orang-orang bernyanyi, berjoget dan arak-arakan menyambut pemilihan umum di Desa Bangun Mapan yang saat itu dipimpin Kepala Desa Janji Upaya.

Kemudian disusul adegan Kepala Desa atau Pak Lurah Janji Upaya berpidato (kampanye) di panggung Desa Bangun Mapan.

Pak Lurah berjanji akan melaksanakan janji-janji yang diucapkan dalam kampanye. Tujuh janji dituliskan dalam spanduk-spanduk dan baliho.

Ketika Pak Lurah Janji Upaya menyampaikan pidatonya, seseorang lawannya yang kalah dalam pemilihan, naik panggung dan merampas mic yang dipegang Pak Lurah.

Lawan politik Pak Lurah itu juga merobohkan baliho yang berisi janji-janji kampanye tersebut. Malangnya, baliho itu menimpa sang lawan politik. Sang lawan politik meninggal dunia.

Bukan Jokowi

Dalam jumpa pers peluncuran film ini, seorang wartawan bertanya, “Kok Lurah Janji Upaya, mirip Pak Jokowi?”

Garin Nugroho mengatakan tidak mirip atau tidak sama.

“Ya bukan. Karena dia (Lurah Janji Upaya) memang hanya mau dua periode dan menolak tiga periode. Janji Upaya juga percaya bahwa penggantinya akan meneruskan kinerjanya atau program-programnya yang baik dan menggantikan program-program yang buruk,” demikian kata Garin Nugroho.

Pada akhir film ini, Pak Lurah Janji Upaya berpidato. Ia hanya akan memegang jabatan kepala desa ini selama dua periode saja.

Ia yakin dan percaya penggantinya akan melanjutkan hal-hal baik pemerintahannya dan menghilangkan kerja-kerjanya yang tidak baik.

“Saya tidak akan mencalonkan diri ketiga kali. Cukup dua kali,” kata Pak Lurah Desa Bangun Mapan, Janji Upaya.

Kemudian warga Desa Bangun Mapan yang sudah merasakan keberhasilan kerja Pak Lurah bertanya demikian:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com