Salah satu indikatornya karena survei ini digelar pada 1 sampai 8 Agustus 2023, atau sebelum Cak Imin dideklarasikan sebagai cawapres dari Koalisi Perubahan.
Pada periode tersebut, pemberitaan terhadap Cak Imin dinilai tak semarak seperti AHY.
Ardian menambahkan, hal lain yang menjadi faktor tambahan atalah latar belakang AHY yang merupakan anak dari Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Selain itu, AHY juga pernah menjadi kandidat di Pilkada DKI Jakarta 2017 dan membuat publik lebih banyak mengenalnya ketimbang Cak Imin.
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo Turun tapi Masih Unggul Tipis dari Ganjar
Faktor lain yang diduga membuat popularitas AHY lebih tinggi dari Cak Imin di kalangan ormas Islam adalah meski PKB merupakan partai Islam yang basis suaranya adalah warga Nahdliyin, tetapi faktanya tidak semua warga NU memilih PKB.
Hal itu juga terlihat dalam hasil survei terbaru LSI Denny JA yang menempatkan PKB di posisi ketiga di bawah PDI-P dan Gerindra sebagai parpol yang dipilih warga NU.
"Ini memperlihatkan warga Nahdliyin juga memiliki preferensi politik yang tidak hanya ke PKB tapi juga ke partai-partai lain. Kedua terlihat bahwa NU juga menyebar ada di Jabar, Jateng dan Jatim. Oke kalau di Jatim orang kenal dengan Cak Imin, tapi dalam konteks yang lain berdasarkan data ternyata orang juga tidak mengenal Cak Imin," papar Ardian.
Ardian mengatakan, survei itu dilakukan secara wawancara tatap muka pada 1-8 Agustus 2023 dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia.
Metodologi survei ini adalah multistage random sampling. Ardian mengungkapkan responden dipilih secara acak.
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PDI-P 23,2 Persen, Berpeluang Hatrrick
Dalam salah satu pertanyaannya, responden diminta menjawab apakah merasa bagian dari ormas agama NU, Muhammadiyah, atau ormas lainnya. Adapun, margin of error survei ini sebesar 2,9 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner.
Survei ini melibatkan 56,9 persen responden yang terafiliasi NU dan 5,7 persen responden yang merasa terafiliasi Muhammadiyah.
Kemudian, lembaga tersebut juga melibatkan responden yang merasa terafiliasi ormas Islam lain 3 persen, non-ormas Islam 33,8 persen, sedangkan yang tidak tahu atau jawab sebagai bagian dari ormas Islam 0,6 persen.
(Penulis: Rahel Narda Chaterine, Editor: Sabrina Asril)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.