Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2023, 12:11 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merespons soal ditetapkannya mantan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Karen Agustiawan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Diketahui, Karen Agustiawan menjadi tersangka dalam kasus pengadaan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) di PT Pertamina periode 2011-2021.

"Saya tentu tidak mau mendiskreditkan siapa pun. Tetapi sejak awal saya bilang, bahwa ketika saya dipercaya, diberi amanah sebagai pembantu beliau (Presiden) untuk mentransformasi BUMN harus ada program bersih-bersih BUMN," ujar Erick Thohir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/9/2023).

"Program ini bukan hanya secara karakter dengan transformasi akhlak tetapi juga good corporate governance," katanya lagi.

Baca juga: Karen Agustiawan dan Dahlan Iskan Saling Serang Terkait Kasus Dugaan Korupsi LNG

Menurut Erick, dirinya melihat banyak sekali yang terjadi sebelum menjabat sebagai Menteri BUMN.

Oleh karena itu, ia menilai perbaikan di perusahaan negara itu harus terus berlangsung.

Erick Thohir kemudian menjamin saat dirinya memimpin Kementerian BUMN akan menjaga transparansi.

"Saya jamin di zaman saya ini, benar-benar, saya ini saya berusaha menjaga struktur sistem transparan dan baik seperti yang saya lakukan di sepak bola," ujarnya menegaskan.

"Ini kan uang rakyat, makanya saya pastikan BUMN tidak berbisnis dengan rakyat. Tapi mendukung yang namanya pertumbuhan ekonomi harus lima persen," kata pria yang juga menjabat Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu.

Baca juga: KPK Tetapkan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Jadi Tersangka Kasus Korupsi LNG

Erick lantas mengatakan, BUMN juga hadir untuk membantu ekosistem dengan berbagai pihak untuk melindungi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Sebagai contoh, meminta PT Telkom sebagai agregator perlindungan UMKM.

"Kemarin ada isu-isu e-commerce, BUMN mengambil posisi kita bangun infrastruktur melalui Telkom. Tapi Telkomsel-nya saya tuntut jadi agregator perlindungan kepada UMKM," ujar Erick.

"Karena ekonomi digital kita yang tembus Rp 4.500 Triliun, kita hanya jadi market saja," katanya lagi.

Diberitakan sebelumnya, KPK menetapkan mantan Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan gas alam cair di PT Pertamina tahun 2011-2021.

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, kasus dugaan korupsi ini bermula pada tahun 2012. Saat itu, PT Pertamina (Persero) memiliki rencana untuk mengadakan LNG sebagai alternatif mengatasi terjadinya defisit gas di Indonesia.

Baca juga: Profil Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina yang Kembali Terjerat Korupsi

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bahas Etika, Sudirman Said Bakal Bagikan Buku Karyanya ke Tiga Pasangan Capres-Cawapres

Bahas Etika, Sudirman Said Bakal Bagikan Buku Karyanya ke Tiga Pasangan Capres-Cawapres

Nasional
Prabowo-Gibran Belum Turun Kampanye, TKN Yakin Tak Pengaruhi Elektabilitas

Prabowo-Gibran Belum Turun Kampanye, TKN Yakin Tak Pengaruhi Elektabilitas

Nasional
Gandeng Baznas RI, BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina

Gandeng Baznas RI, BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina

Nasional
Nawawi Sebut KPK Monitor Anggaran Pemilu Senilai Rp 70,5 Triliun Lebih

Nawawi Sebut KPK Monitor Anggaran Pemilu Senilai Rp 70,5 Triliun Lebih

Nasional
Timnas Amin: Pak Prabowo Luar Biasa, Sudah Bisa Joget 'Gemoy'

Timnas Amin: Pak Prabowo Luar Biasa, Sudah Bisa Joget "Gemoy"

Nasional
KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 Siap Berangkat Misi Kemanusiaan untuk Bantu Korban di Gaza

KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 Siap Berangkat Misi Kemanusiaan untuk Bantu Korban di Gaza

Nasional
Data Pemilih Diduga Bocor, Sudirman Said Minta KPU Lebih Hati-hati

Data Pemilih Diduga Bocor, Sudirman Said Minta KPU Lebih Hati-hati

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Diduga Terima Gratifikasi dari Eks Menteri KKP Edhy Prabowo

Hakim Agung Gazalba Saleh Diduga Terima Gratifikasi dari Eks Menteri KKP Edhy Prabowo

Nasional
Timnas Amin Sebut Gimik dan Gagasan Sama-sama Diperlukan

Timnas Amin Sebut Gimik dan Gagasan Sama-sama Diperlukan

Nasional
Pose Anies-Muhaimin Paling Beda di Surat Suara, Sudirman Said: Kebetulan, Siapa Tahu Jalan Kemenangan

Pose Anies-Muhaimin Paling Beda di Surat Suara, Sudirman Said: Kebetulan, Siapa Tahu Jalan Kemenangan

Nasional
TKN Sebut Kehadiran Gibran sebagai Representasi Anak Muda di Pemilu Jadi Sejarah

TKN Sebut Kehadiran Gibran sebagai Representasi Anak Muda di Pemilu Jadi Sejarah

Nasional
TKN: Prabowo Disebut 'Gemoy' Itu Anugerah

TKN: Prabowo Disebut "Gemoy" Itu Anugerah

Nasional
Hakim Agung Gazalba Kembali Ditahan KPK, Kali Ini Kasus TPPU dan Gratifikasi

Hakim Agung Gazalba Kembali Ditahan KPK, Kali Ini Kasus TPPU dan Gratifikasi

Nasional
Lekat dengan Gimik 'Gemoy', Jubir TKN Tegaskan Prabowo Tetap Kedepankan Gagasan

Lekat dengan Gimik "Gemoy", Jubir TKN Tegaskan Prabowo Tetap Kedepankan Gagasan

Nasional
Sekjen Hanura Kodrat Shah Meninggal Dunia di RS Abdi Waluyo

Sekjen Hanura Kodrat Shah Meninggal Dunia di RS Abdi Waluyo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com