“Pada jam 13.45, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai, untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” kata Megawati di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).
Baca juga: Ganjar Ingin Industri Diberi Ruang Menentukan Materi Pendidikan
Baru-baru ini, sebutan tersebut disinggung oleh seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) di hadapan Ganjar.
Seorang mahasiswa bernama Naufal mengaku mengagumi sosok Ganjar, namun, menyayangkan sebutan petugas partai yang melekat di dirinya.
“Saya menggarisbawahi kata-kata Bu Megawati yang menyatakan Bapak sebagai kader dan petugas partai,” kata Naufal saat sesi tanya jawab dalam kuliah kebangsaan bersama Ganjar di Kampus FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).
“Jujur saja saya mengagumi Bapak, merasa kecewa, ternyata Bapak yang diharapkan sebagai petugas rakyat ternyata petugas partai,” ujarnya.
Baca juga: Ini Jawaban Ganjar Ketika Ditanya Soal Isu Presiden Boneka
Mahasiswa itu lantas menyinggung soal moto “tuanku ya rakyat, gubernur cuma mandat” yang sepuluh tahun terakhir dibawa Ganjar.
Ia mempertanyakan, apakah jika terpilih sebagai presiden selanjutnya, Ganjar bakal menjadi petugas rakyat, atau petugas partai seperti yang sebelumnya disebutkan oleh Megawati.
“Pertanyaan saya, jika Bapak terpilih sebagai presiden kedelapan, apakah Bapak tetap dengan prinsip ‘tuanku ya rakyat, gubernur hanya mandat’ dan tidak menjadi boneka Megawati? Apakah Bapak petugas rakyat atau petugas partai?” tanya Naufal disambut riuh tepuk tangan mahasiswa yang hadir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.