Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2023, 15:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa ia kini punya daya tawar untuk meminta tempat duduk yang strategis kala bertemu dengan para pemimpin dunia dalam berbagai pertemuan internasional.

Cerita ini ia sampaikan di hadapan relawan pendukungnya saat membuka rapat kerja nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023).

Awalnya, Jokowi bercerita bahwa ketika baru menjabat presiden, ia merasa minder dengan para pemimpin dunia di sejumlah konferensi tingkat tinggi (KTT).

"Saat awal-awal jadi presiden, datang ke KTT ASEAN, datang ke KTT G20, kita itu sudah gini, bergaul dengan para pemimpin di ASEAN, di G20, benar, di APEC, posisi kita betul," kata Jokowi sambil menunjukkan gestur minder, Sabtu, dikutip dari YouTube Kompas TV.

Baca juga: Dapat Info Intelijen, Jokowi: Saya Tahu Dalamnya Partai, Ingin ke Mana Juga Saya Ngerti

Namun demikian, seiring waktu berjalan, Jokowi kini sudah berani meminta posisi duduk tertentu saat bertemu dengan para pemimpini dunia.

Hal itu ia lakukan untuk mengetahui daya tawar Indonesia di mata pemimpin negara-negara lain.

"Sekarang, saya minta, saya berani minta karena bargaining posisi kita yang baik. Saya minta tempat duduk di sini, saya di sana enggak mau saya. Saya minta foto di sini, di situ enggak mau saya," kata Jokowi.

"Saya hanya ingin mencoba melihat posisi kita ini ada di mana, kuat atau tidak kuat, dipercaya atau tidak dipercaya," imbuh dia.

Jokowi mengatakan, jika Indonesia dipercaya oleh dunia, ia bisa meminta posisi tertentu ketika bertemu pemimpin dunia.

Bahkan, bisa saja ia menolak hadir sebuah acara apabila permintaannya itu tidak dipenuhi.

Baca juga: Jokowi Panggil Eks Mentan Amran Sulaiman ke Istana

"Kalau kita tidak dipercaya, kita minta, mudah, tetap di pinggir. Paling tidak ya tidak di kanan atau kiri tuan rumah, agak dekat-dekatlah gitu. Kalau enggak, saya enggak mau datang," ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi menegaskan, hal itu ia terus lakukan untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang tidak boleh dipandang remeh.

"Saya bicara seperti itu, ini ingin menunjukkan bahwa ini negara besar, Indonesia ini negara besar, bukan negara kaleng-kaleng kita ini," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Kinerja Presiden Jokowi 76 Persen di Desember 2023

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Kinerja Presiden Jokowi 76 Persen di Desember 2023

Nasional
Soal Pilpres Satu Putaran, Kubu Anies-Muhaimin: Kalau Allah Menghendaki, “Why Not”?

Soal Pilpres Satu Putaran, Kubu Anies-Muhaimin: Kalau Allah Menghendaki, “Why Not”?

Nasional
Survei LSI: Tingkat Keterpilihan PDI-P 19,7 Persen, Disusul Gerindra 18,2 Persen

Survei LSI: Tingkat Keterpilihan PDI-P 19,7 Persen, Disusul Gerindra 18,2 Persen

Nasional
Jelang Debat Perdana, Muzani Sebut Prabowo-Gibran Tidak Ada Persiapan Khusus

Jelang Debat Perdana, Muzani Sebut Prabowo-Gibran Tidak Ada Persiapan Khusus

Nasional
Dari Survei Internal, Partai Gelora Yakin Ungguli Sesama Partai Baru di Pemilu 2024

Dari Survei Internal, Partai Gelora Yakin Ungguli Sesama Partai Baru di Pemilu 2024

Nasional
Sindir Kompetitor Pasang Banyak Baliho, Hasto: Duit Dari Mana?

Sindir Kompetitor Pasang Banyak Baliho, Hasto: Duit Dari Mana?

Nasional
KontraS Belum Temukan Visi Misi Capres-Cawapres Terkait Penuntasan Kasus HAM

KontraS Belum Temukan Visi Misi Capres-Cawapres Terkait Penuntasan Kasus HAM

Nasional
Hasto Ungkap 3 Instruksi Megawati untuk Kader PDI-P Hadapi Pemilu 2024

Hasto Ungkap 3 Instruksi Megawati untuk Kader PDI-P Hadapi Pemilu 2024

Nasional
Sekjen PDI-P: Butuh Sosok Pemimpin Berpengalaman, Bukan Bentuk Polesan

Sekjen PDI-P: Butuh Sosok Pemimpin Berpengalaman, Bukan Bentuk Polesan

Nasional
Menlu Retno: 2 WNI Relawan MER-C Memilih Tetap di Gaza, Kami Pantau

Menlu Retno: 2 WNI Relawan MER-C Memilih Tetap di Gaza, Kami Pantau

Nasional
Anies-Muhaimin Siap Hadapi Debat, Tim Pemenangan: Sudah Terlatih “Didesak” dan “Dislepet”

Anies-Muhaimin Siap Hadapi Debat, Tim Pemenangan: Sudah Terlatih “Didesak” dan “Dislepet”

Nasional
Sebut Ada Pihak yang Ingin Hilangkan PDI-P di Banten, Ketua DPD: Kita Lawan!

Sebut Ada Pihak yang Ingin Hilangkan PDI-P di Banten, Ketua DPD: Kita Lawan!

Nasional
Partai Pelita Deklarasi Dukungan untuk Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024

Partai Pelita Deklarasi Dukungan untuk Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024

Nasional
Hasto Sebut Megawati Gelar Rapat Konsolidasi Tertutup dengan 18 DPD PDI-P

Hasto Sebut Megawati Gelar Rapat Konsolidasi Tertutup dengan 18 DPD PDI-P

Nasional
KPK Gelar Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia pada 12 Desember, Jokowi Disebut Akan Hadir

KPK Gelar Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia pada 12 Desember, Jokowi Disebut Akan Hadir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com