Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2023, 17:50 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bakal menggelar musyawarah untuk menentukan dukungan terhadap Muhaimin Iskandar yang telah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden (cawapres) Anies Baswedan.

Diketahui, Majelis Syuro PKS baru menyetujui Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024. Sementara terhadap dukungan kepada Muhaimin Iskandar yang dipilih sebagai pendampingnya, PKS harus lebih dulu membahasnya dalam musyawarah Majelis Syuro.

“Insya Allah Jumat lah, atau kalau telat-telatnya Sabtu,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Alhabsyi saat ditemui di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Jakarta Selatan, Selasa, (12/9/2023).

Baca juga: Sambut PKB, Presiden PKS Ajak Nyanyikan Yaa Lal Wathan

Aboe tidak bisa memastikan hari digelarnya musyawarah Majelis Syuro tersebut. Namun, Anggota Komisi III DPR RI ini memastikan musyawarah tersebut digelar pekan ini.

“Pokoknya sampe Minggu lah, sekitar-sekitar itu, moga-moga Jumat sudah bisa jalan,” kata Aboe.

Sementara itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan, isi pertemuan dalam acara silaturahmi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ke kantor DPP PKS hari ini akan dibawa ke Musyawarah Majelis Syura.

Adapun dalam silaturahmi ini, sejumlah elite Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) turut hadir di kantor PKS.

“Apa langkah selanjutnya? Jadi saya tegaskan tadi silaturahmi hari ini luar biasa, penuh kehangatan, ini banyak hal yang positif,” kata Syaikhu.

Syaikhu menilai, suasana yang terjadi di dalam ruangan pertemuan di kantornya yang diklaim penuh persahabatan bakal sampaikan kepada Majelis Syura dalam waktu dekat.

Ia menilai, kebersamaan PKS, Nasdem dan PKB sudah semakin erat dalam mendukung pencalonan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Rombongan Anies-Cak Imin Tiba di Kantor PKS

“Ini lah suasana yang Insya Allah akan kita coba laporkan kepada Musyawarah Majelis Syura, mudah-mudahan tanpa mendahului apa yang diputuskan Majelis Syura, mudah-mudahan dengan apa yang digambarkan, mudah-mudahan ini Insya Allah betul-betul sesuai dengan harapan dari koalisi ini,” tutur Syaikhu.

Adapun kunjungan ke PKS ini juga pernah diungkapkan Cak Imin saat safari politik di Jombang, Jawa Timur, Minggu (10/9/2023).

Dia menyebut terus berupaya mendekati PKS yang merupakan partai koalisi yang hingga saat ini belum menyatakan dukungannya terhadap Cak Imin sebagai cawapres Anies.

"Terus, jalan terus. Saya berupaya terus mendekati. Insya Allah, dalam waktu dekat akan berkunjung ke PKS," katanya.

Baca juga: Anies-Cak Imin Sambangi PKS Besok, Surya Paloh Absen

Sebagaimana diketahui, PKS tidak hadir dalam dua agenda penting KPP, yakni pendeklarasian Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pada 2 September 2023.

Kemudian, saat rapar konsolidasi pemenangan di Nasdem Tower pada 6 September 2023. Namun, sebelumnya PKS menyatakan mereka tetap mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Hanya saja, untuk mendukung Cak Imin sebagai bakal cawapres, PKS mengaku belum menentukan sikap. Mereka masih harus melalui proses di internal terkait penentuan bakal cawapres, yakni lewat Majelis Syuro.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Survei Litbang 'Kompas': Elektabilitas Gibran 37,3 Persen, Mahfud 21,6 Persen, Muhaimin 12,7 Persen

Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Gibran 37,3 Persen, Mahfud 21,6 Persen, Muhaimin 12,7 Persen

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Elektabilitas Prabowo Meningkat, Ganjar dan Anies Alami Penurunan

Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Prabowo Meningkat, Ganjar dan Anies Alami Penurunan

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Elektabilitas Prabowo-Gibran 39,3 Persen, Anies-Muhaimin 16,7 Persen, Ganjar-Mahfud 15,3 Persen

Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Prabowo-Gibran 39,3 Persen, Anies-Muhaimin 16,7 Persen, Ganjar-Mahfud 15,3 Persen

Nasional
[GELITIK NASIONAL] Gaduh Debat Capres-Cawapres: Perubahan Format dan Polemik Saling Sanggah

[GELITIK NASIONAL] Gaduh Debat Capres-Cawapres: Perubahan Format dan Polemik Saling Sanggah

Nasional
Membaca Dua Survei Elektabilitas Capres-Cawapres: Prabowo-Gibran Unggul

Membaca Dua Survei Elektabilitas Capres-Cawapres: Prabowo-Gibran Unggul

Nasional
[POPULER NASIONAL] Hasto Sebut Prabowo Tak Bisa Blusukan Sebab Bukan PDI-P | Ancaman Resesi Demokrasi

[POPULER NASIONAL] Hasto Sebut Prabowo Tak Bisa Blusukan Sebab Bukan PDI-P | Ancaman Resesi Demokrasi

Nasional
Gibran Klaim Dapat Arahan dari Said Aqil Siradj

Gibran Klaim Dapat Arahan dari Said Aqil Siradj

Nasional
Said Aqil Siradj Doakan Gibran Diberi Kekuatan untuk Capai Tujuannya

Said Aqil Siradj Doakan Gibran Diberi Kekuatan untuk Capai Tujuannya

Nasional
Sekjen PDI-P: Seorang Pemimpin Tak Boleh Bersikap Otoriter

Sekjen PDI-P: Seorang Pemimpin Tak Boleh Bersikap Otoriter

Nasional
Jokowi dan Ma'ruf Amin Tak Hadiri Peringatan Hari HAM Sedunia di Lapangan Banteng

Jokowi dan Ma'ruf Amin Tak Hadiri Peringatan Hari HAM Sedunia di Lapangan Banteng

Nasional
Gibran Akui Materi Debat Perdana Capres-Cawapres Tak Berat

Gibran Akui Materi Debat Perdana Capres-Cawapres Tak Berat

Nasional
KPK Sesalkan Terpidana Korupsi Eks Wali Kota Batu Dikebumikan di Taman Makam Pahlawan

KPK Sesalkan Terpidana Korupsi Eks Wali Kota Batu Dikebumikan di Taman Makam Pahlawan

Nasional
Anis Matta: Tugas Partai Gelora Kembalikan Basis Dukungan Prabowo pada 2014 dan 2019

Anis Matta: Tugas Partai Gelora Kembalikan Basis Dukungan Prabowo pada 2014 dan 2019

Nasional
Gibran Sebut Program Makan Siang dan Susu Gratis Bukan Retorika Belaka

Gibran Sebut Program Makan Siang dan Susu Gratis Bukan Retorika Belaka

Nasional
Prabowo Akui Pakai Nama Jokowi untuk “Jualan”

Prabowo Akui Pakai Nama Jokowi untuk “Jualan”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com