Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Mendadak Balik ke Jakarta Saat Ziarah Makam Wali Songo karena Pertemuan Penting soal Pilpres 2024

Kompas.com - 09/09/2023, 14:11 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kembali muncul saat rombongan PKB berziarah ke makam Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2023), dalam rangka acara Tour de Wali Songo.

Cak Imin sempat mendadak balik ke Jakarta ketika rombongan PKB berziarah ke makam Wali Songo di Demak, Jawa Tengah, Jumat (8/9/2023) malam.

Cak Imin mengaku menghadiri sebuah pertemuan terbatas di Jakarta sehingga dirinya harus meninggalkan acara "Tour de Wali Songo" semalam.

Baca juga: Cak Imin Disebut Akan Temui Yenny Wahid dan Ziarah ke Makam Gus Dur

"Acara pertemuan-pertemuan biasa, terbatas," ujar Cak Imin saat ditemui di kompleks pemakaman Sunan Drajat.

Cak Imin menegaskan, pertemuan itu berkaitan dengan Pilpres 2024, di mana dirinya menjadi bakal cawapres Anies Baswedan.

Menurut dia, jika ada pertemuan di Jakarta yang dia hadiri, pastilah pertemuan tersebut penting.

"Ya pastilah, pokoknya balik Jakarta pasti penting," ucap dia.

Cak Imin memastikan pertemuan yang dia lakukan di Jakarta itu bukan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca juga: Dewan Syuro PKB Usul Nama Koalisi Pendukung Anies-Cak Imin: Koalisi Pembaharuan Berkelanjutan

Pasalnya, PKS cuma mendukung Anies sebagai capres sejauh ini, sedangkan keputusan untuk mendukung Cak Imin sebagai cawapres masih menunggu proses internal di Majelis Syuro PKS.

Hanya saja, Cak Imin ogah membocorkan dengan siapa ia melakukan pertemuan penting itu.

"Ada-lah pokoknya," imbuh Cak Imin.

Sebagai informasi, Anies memilih Cak Imin sebagai bakal cawapres untuk mendampinginya pada Pilpres 2024.

Sejauh ini, pasangan Anies-Cak Imin diusung oleh Partai Nasdem dan PKB. Kini, mereka mengharapkan dukungan dari PKS dan Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com