Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Prabowo, Yenny Wahid: Sekali Buat Keputusan, Saya Setia

Kompas.com - 06/09/2023, 21:17 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid berjanji setia dalam setiap keputusan yang diambil di hadapan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Saya cuma mau bilang ya, saya memang lama membuat keputusan, tetapi sekali membuat keputusan saya setia," ujar Yenny setelah bertemu dengan Prabowo di kediaman Menteri Pertahanan tersebut, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menyinggung pasti selalu ada pihak yang keluar dan masuk dalam koalisi pemilu.

Baca juga: Yenny Wahid: Banyak Kiai NU Punya Simpati Besar ke Prabowo

Saat ditanya siapa pihak yang dimaksud, Prabowo ogah blak-blakan menyebut namanya.

"Kan saya sekarang masuk dalam satu tim, satu koalisi, koalisi itu kadang-kadang ada yang masuk, ada yang keluar, itu enggak ada masalah. Kayak lu enggak tahu saja hahaha," tutur Prabowo.

Prabowo mengatakan, secara bersama-sama, dia akan mencari keputusan terbaik dalam kondisi tertentu.


Sebab, kata dia, budaya di Indonesia adalah musyawarah.

"Menurut visi realita, bukan visi kesukaan. Saya selalu bicara kepada rekan-rekan saya dan adik-adik saya, kalau kita sudah bertekad memilih jalan hidup berbakti kepada negara dan bangsa, perasaan pribadi, suka tidak suka pribadi, keinginan pribadi harus kita kalahkan," ucap dia.

"Jadi kita, benar-benar kita cari yang terbaik untuk rakyat kita. Kita harus hilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia," kata Prabowo.

Baca juga: Yenny Wahid Sebut Prabowo Top List Capres 2024 yang Akan Didukung

Adapun Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pergi meninggalkan Prabowo dengan keluar dari Koalisi Indonesia Maju.

Prabowo dalam beberapa kesempatan terakhir selalu menyinggung 'pengkhianatan' usai ditinggal pergi Cak Imin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com