Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

ASEAN Harus Kurangi 78 Persen Energi Fosil, Jokowi: Transisi Energi Perlu Dipercepat

Kompas.com - 06/09/2023, 19:13 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Presiden) mengatakan, ketergantungan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) terhadap sumber energi fosil harus dikurangi sehingga transisi energi kawasan perlu dipercepat. 

Dia menyebutkan, ASEAN harus mengurangi 78 persen sumber energi yang berasal fosil. Pada saat yang sama, ASEAN bepotensi besar dalam ekonomi digital.

Sebab, dalam satu dekade ke depan, ekonomi digital di ASEAN diperkirakan akan mencapai 1 triliun dollar Amerika Serikat (AS) untuk produk domestik bruto (PDB) kawasan. 

“Hal ini dapat dicapai melalui pemanfaatan digitalisasi ekonomi dan transfer teknologi,” ujarnya saat memimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 ASEAN Republik Korea Selatan (RoK) di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (6/9/2023). 

Jokowi mengatakan, transisi energi dan transformasi digital membutuhkan investasi dan transfer teknologi yang tidak sedikit.

Baca juga: KTT ke-43 ASEAN: Memperkuat Geopolitik Indonesia Menuju Negara Maju

“Dengan demikian, dibutuhkan kolaborasi dan kemitraan untuk mewujudkannya,” ucapnya dalam siaran pers, Rabu.  

Untuk itu, Jokowi mengapresiasi gelaran KTT ke-24 ASEAN RoK yang dihadiri para pemimpin negara-negara ASEAN dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol tersebut.

“Kemitraan ASEAN-Korsel adalah partnership of the future dengan pilar utama kemitraan melalui transisi energi dan transformasi digital,” ujarnya. 

Dalam lima tahun terakhir, total nilai perdagangan ASEAN dan Korsel mengalami peningkatan, dari 162,55 miliar dollar AS pada 2018 menjadi 223,96  miliar dollar AS pada 2022. 

Berkenaan dengan itu, beberapa pemimpin negara ASEAN mendukung adanya studi bersama tentang review implementasi ASEAN-Korea Free Trade Agreement (AKFTA). 

Baca juga: Menlu: KTT ASEAN-China Hasilkan Kesepakatan Kerja Sama dalam 6 Dokumen

Hasil studi bersama tersebut menjadi referensi untuk memulai upgrading perjanjian dalam waktu dekat.  

Beberapa fokus area kerja sama komprehensif yang didorong, yakni upaya digitalisasi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), fasilitasi perdagangan dan investasi, hingga pengembangan infrastruktur dalam transformasi hijau. 

Jokowi menyebutkan, hubungan kemitraan ASEAN-RoK sebagai kemitraan masa depan yang memiliki transisi energi dan transformasi digital sebagai pilar utama. 

“Saya mengapresiasi dukungan Korsel terhadap ASEAN-Indo-Pacific Forum. Ini adalah wujud nyata kerja sama  inklusif untuk menjaga stabilitas dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik,” katanya 

Jokowi menilai, kemitraan masa depan antara ASEAN-RoK hanya bisa dicapai jika stabilitas kawasan dapat dijaga serta sikap saling percaya dan keinginan bekerja sama ditingkatkan.

Baca juga: Buka KTT ASEAN-Korea Selatan, Jokowi Tekankan Kemitraan Transisi Energi dan Transformasi Digital

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com