JAKARTA, KOMPAS.com - Dugaan rekayasa proses lelang proyek pengadaan base transceiver station (BTS) 4G di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) diungkap dalam persidangan.
Menurut kesaksian Direktur Utama PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera (IBS), Makmur Jauhari, perusahaannya menjadi pemenang lelang proyek BTS 4G paket 4 dan 5 di Papua tanpa pesaing.
Kesaksian itu disampaikan Makmur dalam sidang terdakwa eks Menkominfo Johnny Gerard Plate, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (5/9/2023) kemarin.
Ketua Majelis Hakim Fahzal Hendri lantas mempertanyakan proses lelang dalam proyek pengadaan menara BTS 4G paket 4 dan 5 yang dilakukan tanpa ada perusahaan atau konsorsium pesaing.
Baca juga: Saksi Akui Diminta Komisi 10 Persen Buat Ikut Proyek BTS 4G Kominfo
Menurut keterangan Makmur, dia mengaku perusahannya kalah ketika mengikuti tender pertama.
Kemudian, kata Makmur, perusahaannya kembali mengikuti lelang proyek BTS 4G paket 4 dan 5 Papua. Dalam proses lelang ternyata tidak ada perusahaan lain yang mengikuti.
"Terus apa yang mau ditenderkan jika tidak ada yang ikut? Apa yang mau dilelang? Melengganglah itu konsorsium IBS itu. Tidak ada pesaingnya," kata Hakim Fahzal dalam persidangan.
Makmur beralasan, tidak ada perusahaan yang berminat mengikuti lelang paket 4 dan 5 proyek BTS 4G lantaran faktor wilayah.
"Karena daerah paling sulit," jawab Makmur.
Baca juga: Sidang Korupsi BTS 4G: Saksi Akui Beri Sabuk Hermes ke Pejabat Kominfo
Hakim Fahzal kemudian kembali bertanya setelah mendengar jawaban Makmur.
"Tidak ada pesaingnya. Dilelang juga. Kenapa tidak penunjukan saja, kenapa?" tanya hakim Fahzal.
"Kami tidak tahu Yang Mulia," jawab Makmur.
"Yang namanya lelang pasti ada pesaingnya pak. Bagaimana itu satu konsorsium dilelang untuk apa?" kata hakim.
Baca juga: Tersangka Kasus BTS 4G Disebut Kembalikan Uang Rp 56,4 Miliar Setelah Kasus Mulai Diusut Kejagung
Berdasarkan surat dakwaan Johnny Plate, lelang proyek BTS 4G paket 1 dan 2 dimenangi oleh konsorsium Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data.
Dalam kontrak paket 1, pembangunan BTS 4G Kominfo terdiri dari 269 titik di Kalimantan, dan 439 titik di Nusa Tenggara Timur.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.