Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap PKS Berubah: Dulu Dukung Demokrat soal Pengumuman Bakal Cawapres, Kini Dukung Anies-Cak Imin

Kompas.com - 04/09/2023, 06:04 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengalami perubahan.

Sebelumnya, sejumlah elite PKS menyatakan dukungannya pada Partai Demokrat yang terus mendesak bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengumumkan bakal calon wakil presiden (cawapres).

Saat itu, Demokrat, PKS, dan Partai Nasdem masih berada di KPP. Sebelum akhirnya, Demokrat mencabut dukungannya karena Nasdem bersepakat dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memasangkan Anies dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

“Keputusan yang cepat akan memberikan kepastian kepada koalisi dan publik,” ujar Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf dalam keterangannya pada 11 Agustus 2023.

Baca juga: Demokrat Akan Gelar Pertemuan, Tentukan Arah Dukungan ke Depan

Namun, saat ini PKS memutuskan masih berada di KPP setelah Anies-Cak Imin dideklarasikan Nasdem dan PKB sebagai bakal capres-bacawapres KPP di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).

"Kami sangat menghormati, bahkan kami mengikuti (acara deklarasi). Dan pernyataan kami hari ini kan menegaskan itu, kami bersama koalisi (perubahan) karena koalisi itu ditegaskan oleh capres Anies juga," kata Almuzammil di kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu.

Namun, ia menyampaikan masih menunggu keputusan Majelis Syuro PKS terkait duet Anies-Muhaimin untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Kita menghormati apa yang sudah diputuskan oleh Nasdem dan PKB, tapi kami perlu sesuai dengan prosedur organisasi membawa itu ke dalam Majelis Syuro,” ujarnya.

Baca juga: Cerita di Balik Manuver Surya Paloh Tinggalkan AHY dan Pasangkan Anies-Cak Imin

Harap Demokrat kembali

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Alhabsyi berharap Demokrat bisa kembali ke KPP untuk mendukung Anies-Cak Imin.

Sebab, baginya, kedatangan PKB ke KPP menambah kekuatan koalisi untuk kontestasi elektoral mendatang.

"PKS melihat kedatangan PKB sebagai kekuatan baru dan saya percaya Demokrat, semoga hatinya bisa terbuka untuk comeback bersama kami. Pada dasarnya, acara kita (deklarasi Anies-Cak Imin) kemarin itu, adalah sebuah peristiwa gabungnya PKB bersama kami,'' ujar Aboe di acara apel siaga dan senam bersama ribuan massa dari partai PKS di Lapangan Astaka, Deli Serdang, Minggu (3/9/2023).

Ia pun mengaku, masih menunggu keputusan Majelis Syuro PKS.

Baca juga: Sekjen PKS: Semoga Demokrat Hatinya Bisa Terbuka untuk Comeback Bersama Kita

Dalam waktu dekat, menurutnya, elite PKB bakal menemui elite PKS untuk membicarakan soal dukungan pada Anies dan Muhaimin Iskandar.

“Saya yakin dan percaya pertemuan kita bersama calon presiden kita hari ini memudahkan kemenangan," kata Aboe.

Demokrat tutup pintu

Sementara itu, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan bahwa pihaknya tidak akan kembali ke KPP.

Alasannya, Demokrat sudah merasa bahwa Anies melakukan pengkhianatan politik karena menyetujui dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar.

Padahal, Anies sudah menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi bakal cawapresnya.

Baca juga: Soal Kemungkinan Kembali ke Anies, Demokrat: Tidak Mungkin, Very Big No

“Fokusnya kami adalah menatap ke depan. Apa yang terjadi hari ini sudah. Lewati. Fokus saja ke depan. Tidak mungkin (CLBK/cinta lama bersemi kembali). Tidak mungkin,” kata Herzaky dalam program GASPOL! Kompas.com yang ditayangkan di kanal YouTube Kompas.com, Kamis (3/9/2023).

“Ini saja sudah (dengan mengisyaratkan hari tersayat). Ini bukan big no, tapi very big big big big no,” ujarnya melanjutkan.

Ia juga meminta agar Nasdem dan PKB yang saat ini sudah bekerja sama mengubah nama koalisinya.

Pasalnya, semangat perubahan dicetuskan oleh AHY dan Demokrat.

"Ada orang yang tidak komitmen, mengapa masih bawa nama perubahan, buat nama baru lah. entah koalisi apa," kata Herzaky.

Baca juga: Sakitnya Hati SBY sampai Kader Akar Rumput Demokrat karena Pilihan Anies Baswedan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com