JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengalami perubahan.
Sebelumnya, sejumlah elite PKS menyatakan dukungannya pada Partai Demokrat yang terus mendesak bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengumumkan bakal calon wakil presiden (cawapres).
Saat itu, Demokrat, PKS, dan Partai Nasdem masih berada di KPP. Sebelum akhirnya, Demokrat mencabut dukungannya karena Nasdem bersepakat dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memasangkan Anies dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
“Keputusan yang cepat akan memberikan kepastian kepada koalisi dan publik,” ujar Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf dalam keterangannya pada 11 Agustus 2023.
Baca juga: Demokrat Akan Gelar Pertemuan, Tentukan Arah Dukungan ke Depan
Namun, saat ini PKS memutuskan masih berada di KPP setelah Anies-Cak Imin dideklarasikan Nasdem dan PKB sebagai bakal capres-bacawapres KPP di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).
"Kami sangat menghormati, bahkan kami mengikuti (acara deklarasi). Dan pernyataan kami hari ini kan menegaskan itu, kami bersama koalisi (perubahan) karena koalisi itu ditegaskan oleh capres Anies juga," kata Almuzammil di kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu.
Namun, ia menyampaikan masih menunggu keputusan Majelis Syuro PKS terkait duet Anies-Muhaimin untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Kita menghormati apa yang sudah diputuskan oleh Nasdem dan PKB, tapi kami perlu sesuai dengan prosedur organisasi membawa itu ke dalam Majelis Syuro,” ujarnya.
Baca juga: Cerita di Balik Manuver Surya Paloh Tinggalkan AHY dan Pasangkan Anies-Cak Imin
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Alhabsyi berharap Demokrat bisa kembali ke KPP untuk mendukung Anies-Cak Imin.
Sebab, baginya, kedatangan PKB ke KPP menambah kekuatan koalisi untuk kontestasi elektoral mendatang.
"PKS melihat kedatangan PKB sebagai kekuatan baru dan saya percaya Demokrat, semoga hatinya bisa terbuka untuk comeback bersama kami. Pada dasarnya, acara kita (deklarasi Anies-Cak Imin) kemarin itu, adalah sebuah peristiwa gabungnya PKB bersama kami,'' ujar Aboe di acara apel siaga dan senam bersama ribuan massa dari partai PKS di Lapangan Astaka, Deli Serdang, Minggu (3/9/2023).
Ia pun mengaku, masih menunggu keputusan Majelis Syuro PKS.
Baca juga: Sekjen PKS: Semoga Demokrat Hatinya Bisa Terbuka untuk Comeback Bersama Kita
Dalam waktu dekat, menurutnya, elite PKB bakal menemui elite PKS untuk membicarakan soal dukungan pada Anies dan Muhaimin Iskandar.
“Saya yakin dan percaya pertemuan kita bersama calon presiden kita hari ini memudahkan kemenangan," kata Aboe.
Sementara itu, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan bahwa pihaknya tidak akan kembali ke KPP.
Alasannya, Demokrat sudah merasa bahwa Anies melakukan pengkhianatan politik karena menyetujui dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar.
Padahal, Anies sudah menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi bakal cawapresnya.
Baca juga: Soal Kemungkinan Kembali ke Anies, Demokrat: Tidak Mungkin, Very Big No
“Fokusnya kami adalah menatap ke depan. Apa yang terjadi hari ini sudah. Lewati. Fokus saja ke depan. Tidak mungkin (CLBK/cinta lama bersemi kembali). Tidak mungkin,” kata Herzaky dalam program GASPOL! Kompas.com yang ditayangkan di kanal YouTube Kompas.com, Kamis (3/9/2023).
“Ini saja sudah (dengan mengisyaratkan hari tersayat). Ini bukan big no, tapi very big big big big no,” ujarnya melanjutkan.
Ia juga meminta agar Nasdem dan PKB yang saat ini sudah bekerja sama mengubah nama koalisinya.
Pasalnya, semangat perubahan dicetuskan oleh AHY dan Demokrat.
"Ada orang yang tidak komitmen, mengapa masih bawa nama perubahan, buat nama baru lah. entah koalisi apa," kata Herzaky.
Baca juga: Sakitnya Hati SBY sampai Kader Akar Rumput Demokrat karena Pilihan Anies Baswedan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.