JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dituding Partai Demokrat menjadi otak di balik gagalnya "perkawinan politik" Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8/2023), Sekretaris Jenderal Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Surya Paloh bertemu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Kemudian, menyepakati kerja sama Nasdem-PKB pada Selasa (29/8/2023) malam.
Setelah kesepakatan terjadi, Surya Paloh memanggil Anies untuk mengumumkan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan dipasangkan dengan Muhaimin untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Anies pun menyetujui keputusan itu dan akhirnya keduanya dideklarasikan sebagai bakal capres-cawapres di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).
Baca juga: Soal Kemungkinan Kembali ke Anies, Demokrat: Tidak Mungkin, Very Big No
Dalam pidatonya, Surya Paloh mengatakan bahwa Anies dan Cak Imin merupakan pasangan yang saling melengkapi.
"Pasangan ini adalah bagaikan botol dan tutup botol itu," ujarnya.
Lantas, bagaimana sebenarnya langkah Surya Paloh berhasil memasangkan keduanya?
Saat menyampaikan pernyataannya di Surabaya, Muhaimin Iskandar menceritakan proses pertemuan dengan Surya Paloh.
Dalam pertemuan itu, Cak Imin mengaku langsung "ditodong" oleh Surya Paloh untuk segera mengambil tawaran berpasangan dengan Anies.
"Adinda kita perlu bicara blak-blakan, saya tahu Anda dan Anda tahu saya. 'Wah, ngajak berantem ini Bang Surya'," kata Cak Imin disambut gelak tawa hadirin.
Baca juga: Deklarasi Anies-Muhaimin, Surya Paloh Tegaskan Ingin Menang Pilpres
Ia mengungkapkan, Surya Paloh tidak mau proses politik itu berlangsung lama dengan terlalu banyak gimmick.
Surya, lanjut Muhaimin, memastikan bahwa tawarannya itu benar-benar serius.
“Saya tidak mau muslihat-muslihat lagi. Kamu tidak muslihati saya dan saya tidak akan muslihati kamu," ujar Cak Imin menirukan perkataan Surya Paloh saat itu.
Ia kemudian mengaku bahwa Surya Paloh memintanya memberikan jawaban secara langsung. Padahal, di internal PKB masih banyak tokoh senior yang harus dimintai pendapat lebih dulu.
Namin, Cak Imin mengaku mengiyakan permintaan Surya Paloh saat itu juga dan baru mengurus izin ke internal PKB setelahnya.