Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Ungkap Arahan AHY Usai Anies-Nasdem Disebut Berkhianat, Direspons SBY

Kompas.com - 01/09/2023, 16:11 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengungkapkan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberi arahan agar mereka segera membuat keputusan usai Nasdem dan Anies Baswedan disebut berkhianat.

Pasalnya, Anies tiba-tiba memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).

Herman mengatakan, arahan AHY itu direspons oleh Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY akhirnya memutuskan untuk membuat rapat MTP Demokrat pada Jumat (1/9/2023) sore ini.

"Arahan dari ketum (ketua umum) tentu harus ada keputusan-keputusan yang kemudian direspons oleh ketua majelis tinggi yang akan dirapatkan sore hari ini," ujar Herman saat ditemui di Cikeas, Jawa Barat, Jumat.

Baca juga: Surya Paloh Harap Koalisi Pengusung Anies Tidak Bubar Usai Demokrat Tuding Nasdem Pengkhianat

Herman mengungkapkan, di tengah perjalanan membangun Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Demokrat ternyata dikhianati.

Menurutnya, pengkhianatan yang dilakukan oleh Partai Nasdem dan Anies itu harus dibahas secara serius.

"Kami di DPP sudah membahas dua hari berturut-turut. Dan hari ini akan dibahas di majelis tinggi partai sebagai pengambilan keputusan tertinggi terhadap koalisi maupun penetapan capres-cawapres. Ini menjadi agenda penting, karena kita tidak bisa membiarkan situasi ini," katanya.

Herman mengatakan, jika ingin meneruskan kerja sama dengan Anies, pasti akan sulit membangun kepercayaannya lagi.

Apalagi, menurutnya, Demokrat sudah lama membangun koalisi bersama-sama dengan Nasdem.

"Oleh karenanya, akan dibahas, dikupas, Tim 8 akan melaporkan kepada majelis tinggi partai dan kemudian tentu majelis tinggi partai akan merespons. Dan ketua majelis tinggi nanti akan mengambil kesimpulan," kata Herman.

Baca juga: Pernyataan Lengkap Demokrat soal Duet Anies-Muhaimin dan Pengkhianatan Nasdem

Berdasarkan pantauan Kompas.com di rumah SBY, sejumlah pejabat Demokrat sudah tiba di Cikeas.

Di antaranya adalah Sekretaris MTP Demokrat Andi Mallarangeng, anggota MTP Syarief Hasan dan Hinca Pandjaitan. Kemudian, Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief hingga Kepala Bakomstra Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Hingga berita ini ditayangkan, rapat MTP Demokrat belum dimulai. Tetapi, AHY disebut sudah hadir.

Sebelumnya diberitakan, Demokrat menuding Partai Nasdem dan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan berkhianat. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com