Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bye-bye" KKIR, Koalisi Prabowo Kini Ganti Nama Jadi Indonesia Maju

Kompas.com - 29/08/2023, 06:20 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi partai politik pendukung bakal calon presiden Prabowo Subianto kini berubah nama dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju.

Hal ini diumumkan Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-25 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8/2023).

"Kita sepakat koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju,” kata Prabowo.

Baca juga: Prabowo: Koalisi Kami, Koalisi Indonesia Maju

Prabowo mengeklaim, nama itu disepakati oleh para ketua umum partai politik pendukungnya sebelum acara peringatan HUT PAN dimulai.

Adapun partai politik pendukung Prabowo terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Bulan Bintang.

Adapun nama "Indonesia Maju" juga digunakan oleh koalisi partai politik yang mengusung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Saat ini, nama tersebut menjadi nama kabinet, di mana Prabowo, yang sebelumnya menjadi rival Jokowi, kini turut menjadi bagian di dalamnya.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengakui, nama tersebut dipilih untuk menunjukkan bahwa koalisi Prabowo akan melanjutkan kerja pemerintahan Jokowi.

Ia pun mengingatkan, anggota Koalisi Indonesia Maju adalah partai-partai pendukung pemerintah, bahkan hampir semua ketua umum partai anggota koalisi merupakan menteri di kabinet Indonesia Maju

"Jadi ini melanjutkan apa yang sudah dibangun dilaksanakan Pak Jokowi," kata Zulhas, sapaan akrabnya.

Baca juga: Mengaku Baru Tahu Nama Koalisi Indonesia Maju, Muhaimin: Saya Akan Lapor ke Partai Dulu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga juga memberikan jawaban serupa ketika ditanya soal alasan Indonesia Maju dipilih sebagai nama koalisi, yakni sesuai dengan visi yang dibawa Jokowi.

"Kita ketemu kata-kata Koalisi Indonesia Maju, karena memang visi Indonesia ke depan 2045, Indonesia maju sejahtera," kata Airlangga.

Prabowo pun tidak memungkiri bahwa ia dan partai-partai pendukungnya merupakan tim Jokowi karena memang tergabung dalam pemerintahan Jokowi.

"Kita tidak malu-malu, kita adalah tim Jokowi," kata Menteri Pertahanan itu.

Ketum Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terlihat memeluk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam Bimtek dan Perayaan HUT ke 25 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023) malam. KOMPAS.com/Fika Nurul Ulya Ketum Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terlihat memeluk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam Bimtek dan Perayaan HUT ke 25 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023) malam.

Cak Imin tak tahu

Berbeda dengan kolega-koleganya di koalisi, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengaku tak tahu dengan adanya perubahan nama koalisinya menjadi Koalisi Indonesia Maju.

Cak Imin, sapaannya, memang datang terlambat pada acara PAN semalam dan baru mengetahui perubahan nama tersebut dari Prabowo.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com