Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang “Kompas”: Anies Dinilai Kuat di Isu Ekonomi, tapi Tak Ungguli Ganjar dan Prabowo

Kompas.com - 22/08/2023, 17:57 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, dinilai cukup menonjol dalam aspek ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Ini merujuk pada temuan survei Litbang Kompas terbaru yang dirilis pada Senin (21/8/2023).

Survei tersebut merekam persepsi publik terhadap tiga bakal capres. Selain Anies, ada nama bakal capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo; dan bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Baca juga: Tak Mau Remehkan Anies, PDI-P Bayangkan Ganjar-Anies Bersatu

Ada enam isu yang dipetakan dalam survei, yaitu persoalan ekonomi, kesejahteraan sosial, penegakan hukum, masalah persatuan dan kesatuan, stabilitas politik, dan penanganan kasus korupsi.

Hasilnya, Prabowo unggul dibandingkan Ganjar dan Anies dalam hal penegakan hukum, persatuan dan kesatuan, stabilitas politik, dan penanganan kasus korupsi.

Sementara, Ganjar dianggap lebih mumpuni dibanding Prabowo dan Anies dalam isu ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Anies memang tak lebih unggul dibandingkan Ganjar maupun Prabowo dalam keenam aspek. Namun, dari enam sektor yang diukur, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dianggap paling cakap dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Prabowo Menang Head to Head Lawan Ganjar, Pendukung Anies Jadi Kunci

Perinciannya sebagai berikut:

Permasalahan ekonomi

  • Ganjar Pranowo: 34,5 persen
  • Prabowo Subianto: 25,3 persen
  • Anies Baswedan: 18,8 persen

Sektor kesejahteraan sosial

  • Ganjar Pranowo: 34,8 persen
  • Prabowo Subianto: 25,3 persen
  • Anies Baswedan: 19,5 persen

Problem persatuan dan kesatuan

  • Prabowo Subianto: 37,1 persen
  • Ganjar Pranowo: 27 persen
  • Anies Baswedan: 16,6 persen

Baca juga: Elektabilitas Anies di Posisi 3 Versi Litbang Kompas, Nasdem Tak Risau

Isu stabilitas politik

  • Prabowo Subianto: 34,3 persen
  • Ganjar Pranowo: 28,3 persen
  • Anies Baswedan: 17,1 persen

Persoalan penegakan hukum

  • Prabowo Subianto: 40,7 persen
  • Ganjar Pranowo: 24,7 persen
  • Anies Baswedan: 14,9 persen

Penyelesaian kasus korupsi

  • Prabowo Subianto: 31,7 persen
  • Ganjar Pranowo: 29,5 persen
  • Anies Baswedan: 16,2 persen

Survei yang sama juga memetakan elektabilitas ketiga bakal capres secara umum. Hasilnya, tingkat elektoral Prabowo dan Ganjar bersaing ketat.

Berdasarkan hasil survei, Ganjar tercatat unggul tipis dari Prabowo, baik dalam simulasi terbuka, simulasi 10 nama, 5 nama, maupun 3 nama. Namun demikian, selisihnya masih dalam rentang margin of error.

“Dalam survei terbaru Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo di angka 24,9 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen, dan Anies Baswedan 12,7 persen," tulis Litbang Kompas.

Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, mengatakan, penilaian publik terhadap tiga bakal capres cenderung berkaitan dengan pilihan elektoral terhadap ketiga sosok tersebut.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Prabowo Unggul Head to Head Lawan Ganjar dan Anies

Prabowo dan Ganjar, yang sejauh ini menempati peringkat teratas dalam papan elektoral bakal capres, lebih banyak disebut sebagai sosok yang mampu menyelesaikan sejumlah persoalan.

Namun, tidak unggulnya Anies dalam persepsi publik bukan berarti ia tidak mampu menyelesaikan berbagai permasalahan.

Sebab, persepsi responden terkait sosok capres yang mampu menyelesaikan masalah kerap berimpitan atau tidak bisa dilepaskan dengan preferensi ataupun persepsi mereka terhadap sosok capres.

Akibatnya, Anies, yang dalam survei kali ini menempati peringkat ketiga secara elektoral, cenderung mendapatkan keyakinan lebih rendah dalam menyelesaikan sejumlah persoalan.

Baca juga: Desak Anies Deklarasi Bakal Cawapres, PKS Sebut Tak Perlu Tunggu yang Tak Pasti

”Hal lainnya adalah karena panggung Anies yang sudah tidak menduduki jabatan publik juga menjadi ’penghambat’ daya elektoralnya,” kata Yohan di Jakarta, Senin (21/8/2023), dikutip dari Kompas.id.

Adapun survei ini dilakukan selama 27 Juli-7 Agustus 2023. Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia.

Dengan metode wawancara tatap muka, survei ini mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen. Survei sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com