Saat ditanya mengenai momen apa yang paling berkesan dalam tugasnya pada Kamis lalu, Winda menjawab, ketika dirinya menerjemahkan lagu-lagu yang dibawakan grup vokal asal Papua, yakni MAC.
Baca juga: Alasan di Balik Keisengan Menteri Basuki Singkap Jas Erick Thohir Saat Upacara HUT Ke-78 RI
Sebab ada bahasa daerah yang harus dipelajari terlebih dulu.
"(Yang berkesan) itu momen ketika menerjemahkan lagu MAC. Ya karena itu saya kan ada bahasa Papua-nya ya. Saya kebetulan punya teman orang Papua. Jadi itu saya screenshot-in bagian bahasa yang saya enggak paham artinya," ungkap Winda.
"Terus saya ngobrol sama temen saya, lalu oh ini berarti lirik ini artinya begini ya, lirik ini artinya begini. Nah, sudah dapat lirik bahasa Indonesia-nya, baru saya belajar menerjemahkan bersama-temen tuli saya," ujar dia.
Tak sampai di situ, dia pun berlatih secara khusus dengan teman tuli yang ada di daerah melalui video call.
Sebab, kata Winda, temannya tersebut memiliki kemampuan dalam menerjemahkan lagu ke bahasa isyarat.
Hal yang sama juga dia lakukan saat menerjemahkan lagu "Rungkad" yang dibawakan Putri Ariani.
"Ada lirik, 'rungkad entek-entekan kelangan koe sing tak sayang...,' Nah itu saya terjemahkan dalam bahasa isyarat (menjadi) patah, hancur berkeping-keping, kehilangan kamu yang paling kusayang. Kayak gitu," jelas Winda.
"Itu pun saya prosesnya dievaluasi dulu sama teman yang tuli," lanjut dia.
Baca juga: 4 Pakaian Adat NTT Terpilih Jadi Busana Terbaik Saat Upacara Bendera di Istana Negara
Proses latihan terlebih dulu dimungkinkan karena semua yang bertugas di upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI telah menjalani briefing materi upacara.
Dia pun ikut dalam geladi kotor dan geladi bersih upacara sehingga sejak awal bisa mempelajari apa yang harus disampaikan pada saat upacara 17 Agustus 2023 di halaman Istana Merdeka.
Winda mengapresiasi panitia HUT RI kali ini yang dinilainya lebih matang dan mau menerima masukan dari para juru bahasa isyarat.
Misalnya saat kirab budaya dan kirab bendera pusaka, para juru bahasa isyarat memberikan saran agar informasi yang disampaikan oleh pembawa acara saat upacara lebih banyak.
Dengan begitu, pada juru basa isyarat bisa memberikan informasi upacara yang lebih lengkap untuk penyandang tuli.
"Sehingga bisa diterjemahkan ke bahasa isyarat dengan lebih lancar, lebih baik. Memang persiapan untuk tahun ini lebih baik," tutur dia.
Baca juga: Upacara 17 Agustus 2023 Jadi yang Terakhir di Jakarta? Ini Jawaban Jokowi
Untuk tahun depan, dia pun ingin kembali terlibat sebagai juru bahasa isyarat di upacara HUT kemerdekaan.
"Mau lagi ya, semoga. Semoga masih dipercaya, amin," kata Winda.
Kepada warganet yang mendukung penampilannya, Winda pun mengucapkan terimakasih. Terlebih untuk para warganet yang sehari-hari bukan merupakan pengguna bahasa isyarat.
"Yang pasti senang, saya senang sekali (diapresiasi netizen). Saya mengucapkan terimakasih sama orang yang notice penerjemahnya walaupun dia bukan pengguna bahasa isyarat. Terima kasih," kata Winda.
"Dan untuk teman-teman tuli yang nonton, semoga bisa dimengerti bahasa isyarat saya. Karena kan kalau di daerah-daerah itu bahasa isyarat kadang ada perbedaan sedikit," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.