Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disorot Warganet, Ini Profil Winda Utami si Juru Bahasa Isyarat Upacara HUT RI di Istana

Kompas.com - 19/08/2023, 09:04 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Winda Utami menjadi sorotan warganet. Ia dinilai tampil enerjik dalam menerjemahkan setiap momen upacara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Kamis (17/8/2023), ke dalam bahasa isyarat. 

 

Penampilan Winda disebut begitu detail dan ekspresif. Bahkan, ketika lagu nasional, lagu daerah, hingga lagu populer dikumandangkan sebelum serta  seusai upacara, Winda dianggap luwes menerjemahkannya ke dalam bahasa isyarat. 

Tidak ketinggalan, Winda juga mampu mengalihbahasakan momen fly pass pesawat tempur F-16 ke dalam bahasa isyarat. Ini tentu memudahkan penyandang disabilitas turut memahami kemeriahan peringatan kemerdekaan Indonesia. 

Penggalan video Winda ketika menerjemahkan pun viral di media sosial. 

Kepada Kompas.com, Jumat (18/8/2023), Winda menceritakan perjalanan kariernya menjadi juru bahasa isyarat selama lebih dari 10 tahun. 

Baca juga: Diapresiasi Warganet, Winda Utami Ceritakan Rahasia Dirinya Tampil Enerjik Saat Jadi Juru Bahasa Isyarat Upacara di Istana

Sejak dulu, ia selalu tertarik dengan dengan dunia sosial.

"Memang saya punya ketertarikan dalam dunia sosial. Bahkan ketika saya masih SMA sampai hari ini, saya terlibat mengajar anak-anak pemulung di Jakarta," ujar Winda dalam perbincangan lewat telepon.

Winda lahir dan besar di Jakarta. Namun, selepas SMA, dirinya memilih untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang berada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Ketika ia pindah tempat tinggal tetap, ada kecenderungan untuk mencari komunitas sosial lain agar dirinya bisa mengaktualisasikan passion di dunia sosial.

Awalnya, ia menjadi pendamping untuk anak-anak berkebutuhan khusus dari sekolah luar biasa (SLB).

"Dari situlah saya ketemu komunitas tuli pada saat Solo Car Free Night di (kawasan) Ngarsopuro (Kota Surakarta). Terus saya melihat komunitas mereka, saya tertarik untuk belajar," ujar Winda. 

Baca juga: Momen Haru Penikahan Pasangan Disabilitas di Kulon Progo, Ijab Kabul Pakai Bahasa Isyarat

"Ya sudah akhirnya belajar , berteman dan lebih sering sama mereka, dan sekarang lebih sering sama mereka dibandingkan sama teman-teman dengar," lanjut alumni jurusan psikologi itu.

Sejak saat itu, Winda dengan serius mempelajari bahasa isyarat dari teman-teman penyandang tuli yang berada di Kota Surakarta dan sekitarnya.

Winda belajar alfabet dari A hingga Z, kemudian dia berlanjut mempelajari kata-kata dasar dalam percakapan sehari-hari.

Setelah itu, ia mempraktikkan bahasa isyarat yang dipelajari di depan cermin.

Untuk menyempurnakan latihannya, Winda sering berinteraksi dengan penyandang tuli yang dekat dengan tempat tinggalnya di Sukoharjo.

"Dari situ saya setiap hari mencari tuli yang paling dekat dengan kostan. Terus, kadang saya main ke rumahnya, saya belajar," tutur Winda.

"Atau waktu itu ada temen tuli kami yang masih SMP, saya kadang jemput dari sekolah, saya ajak makan. Tujuannya sih agar saya bisa ngobrol dan belajar bahasa isyaratnya," lanjut dia. 

Baca juga: Komnas HAM Minta KPU dan Parpol Sosialisasi Pemilu 2024 Pakai Bahasa Isyarat Juga

Proses tersebut berlangsung sejak 2011. Sehingga sampai saat ini sudah lebih dari 10 tahun dia menekuni bahasa isyarat dan menjadi juru bahasa isyarat bagi teman-teman penyandang tuli.

Winda mengungkapkan, berkomunikasi dengan rekan-rekan tuli sebenarnya tidak berbeda dengan teman-teman yang tidak berkebutuhan khusus.

Dia pun mengumpamakan pengalamannya seperti layaknya ada seseorang yang fasih berbahasa Inggris kemudian banyak punya teman dari luar negeri.

"Terus dia berteman saja sampai bertahun-tahun. Nah sama kayak saya. Saya bisa berbahasa isyarat, saya punya temen yang juga menggunakan bahasa isyarat, ya sudah kita terus (berteman) saja," jelas dia.

 

Dua kali jadi juru bahasa isyarat di Istana

Menjelang lulus kuliah dari UMS, Winda sempat bekerja di Jakarta. Tepatnya di sebuah perusahaan kontraktor yang bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk membangun sekolah bagi anak-anak tidak mampu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com