JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meyakini keroyokan koalisi gemuk yang mendukung pencapresan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 tak akan menaklukkan mereka.
Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, meyakini bahwa situasi yang terjadi saat ini tak berbeda jauh dengan Pilpres 2014, ketika koalisi ramping bentukan PDI-P berhasil memenangkan Joko Widodo atas Prabowo.
"Apa yang terjadi kan merupakan pengulangan tahun 2014. PDI-P terus bergerak ke bawah. Jadi kunci dari kemenangan pemilu itu adalah memperkuat akar rumput," kata Hasto setelah penganugerahan rekor MURI kepada partainya di Ciawi, Bogor, Selasa (15/8/2023), atas program pengobatan gratis yang berlangsung 218 hari.
Baca juga: PDI-P: Proyek Food Estate Bagian dari Kejahatan Lingkungan
Ia juga meyakini bahwa jumlah perolehan suara maupun kursi parlemen tak menjadi faktor tunggal pemenangan presiden.
Meskipun hanya didukung oleh partai-partai politik dengan perolehan suara di bawah 5 persen, yakni PPP, Hanura, dan Perindo, Hasto yakin bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo menjadi magnet tersendiri yang bisa mengerek perolehan suara.
"Instrumennya sederhana, ketika Pak Ganjar Pranowo turun itu ada spontanitas dari rakyat, euforia rakyat datang, dan itu sama, ciri-ciri seorang pemimpin yang ditunjukkan oleh Bung Karno, Bu Mega, dan Pak Jokowi," kata Hasto.
Baca juga: Mengaku Flu Gara-gara Polusi Udara, Hasto: Jakarta Lama Enggak Diurus
"Berbeda dengan pileg, di dalam pilpres, kekuatan figur itu sangat penting, bagaimana sosok pemimpin yang jujur, merakyat, visioner, yang menjadi bagian dari representasi dari rakyat itu sendiri," lanjut dia.
Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar masuk ke dalam koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra yang sepakat mengusung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, Minggu (13/8/2023).
Ini membuat koalisi gemuk tersebut memiliki lebih dari 40 persen kursi DPR RI dan suara sah nasional pada Pemilu 2019, jauh mengungguli koalisi PDI-P yang tak sampai 30 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.