Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Setelah Deklarasi Bersama 4 Partai Mengusung Prabowo Subianto...

Kompas.com - 14/08/2023, 20:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Peta kemungkinan koalisi sejauh ini

Katakanlah komposisi ini tidak berubah hingga jadwal pendaftaran dan penetapan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada kurun 19 Oktober-25 November 2023, sejumlah kemungkinan yang muncul adalah:

  • Poros Ganjar Pranowo
    Dengan dukungan PDI-P saja, poros Ganjar berbekal 24,38 persen kursi DPR. Jika PPP bergabung ke poros ini, bekal dukungannya menjadi 28 persen kursi DPR. 

  • Poros Prabowo Subianto
    Mengandalkan empat partai yang mendeklarasikan Prabowo sebagai bakal calon presiden dukungannya pada Minggu (13/8/2023), dukungannya adalah 50,48 persen kursi DPR dan 41,41 persen suara hasil Pemilu Legislatif 2019.

    Jika PPP semisal ternyata memilih bergabung ke poros Prabowo, bekal dukungannya bertambah menjadi 54,1 persen kursi DPR dan 45,93 persen suara sah hasil Pemilu Legislatif 2019.

  • Poros Anies Baswedan
    Jika dan hanya jika dapat utuh menggalang dukungan dari tiga partai yang selama ini dilekatkan sebagai pengusungnya, Anies punya modal 31,05 persen kursi DPR dan 26,51 persen suara sah hasil Pemilu Legislatif 2019. 

Lalu, pada Pemilu 2019, ada tujuh partai politik peserta pemilu yang tidak mendapatkan kursi di DPR. Total perolehan suara ketujuh partai ini adalah 9,7 persen.Tinggal siapa saja yang bergabung ke mana untuk menguatkan bekal kandidasi. 

Suara ketujuh partai ini tidak akan signifikan mengubah proyeksi koalisi, selama bukan partai-partai dalam peta kemungkinan di atas yang berubah posisi.

Baca juga: Kilas Balik Imbauan Jokowi Bentuk Koalisi Besar, Kini 4 Parpol Koalisi Pemerintah Dukung Prabowo

Misteri bakal calon wakil presiden

Misteri berikutnya dari semua asumsi dari fakta yang sudah muncul ke publik terkait kontestasi kepemimpinan nasional mendatang adalah siapa sejatinya bakal calon wakil presiden untuk setiap nama yang santer disebut sebagai bakal calon presiden di atas?

Sejauh ini, nama-nama yang disebut punya peluang menjadi bakal calon wakil presiden merentang panjang dari aneka rupa latar belakang. Sebut saja di antaranya Erick Thohir dan Sandiaga Uno, lalu Muhaimin Iskandar, juga ada Agus Harimurti Yudhoyono.

Ada sederet nama lain yang timbul tenggelam dalam "bursa" bakal calon wakil presiden. Uji materi soal batas umur bakal calon di pemilu presiden yang sedang bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK) pun ditengarai berkaitan dengan bursa bakal calon wakil presiden.

Namun, jangankan yang ini, kepastian koalisi dan bakal calon presiden pun sejatinya belum benar-benar final.

Baca juga: Menunggu Kejutan PDI-P: Antara 2 PR Ganjar dan Cawe-cawe Jokowi

Bak janur kuning yang belum melengkung, sepanjang KPU belum menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, semua kemungkinan masih mungkin terjadi, apalagi "sekadar" komposisi koalisi.

Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI

Baca juga artikel khas Kompas.com dalam aneka tema termasuk berbekal kekayaan arsip harian Kompas sejak 1965 di kolom Indonesian Insight Kompas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com