Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Menunggu Kejutan PDI-P: Antara 2 PR Ganjar dan Cawe-cawe Jokowi

Kompas.com - 02/06/2023, 11:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PARTAI Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sudah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden untuk Pemilu Presiden 2024 sejak 21 April 2023.

Namun, bakal pendamping Ganjar belum juga diumumkan. Koalisi pun belum kunjung jadi, baik yang mengusung Ganjar maupun pengusung bakal lawan tandingnya.

Adakah partai pemenang Pemilu 2019 ini tengah menyiapkan kejutan? Akankah ini menjadi penentu peta akhir kontestasi kepemimpinan nasional mendatang?

Buat pengingat, PDI-P sejatinya bisa saja melenggang ke Pemilu Presiden 2024 tanpa partai lain bergabung dengannya dalam koalisi.

Persentase perolehan kursi di DPR dari partai ini sudah mencukupi syarat pengusungan pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden.

Namun, opsi tersebut tidak diambil PDI-P. Artinya, ada kebutuhan yang harus digenapi PDI-P dari luar dirinya sendiri. Sekali lagi, akankah bakal ada kejutan di sini?

PR 1 Ganjar: awal keberangkatan

Perjalanan Ganjar menuju pencalonan RI-1 tidaklah sama seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pekerjaan rumah (PR) untuk Ganjar pun bisa berlipat kali dari yang dijalani Jokowi.

Sama-sama berangkat dari kursi gubernur saat diusung sebagai bakal calon dari partai, gaung dan aura antara Gubernur Ibu Kota dan Gubernur Jawa Tengah tetaplah tak bisa disamakan.

Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi juga adalah Wali Kota Solo untuk dua periode, meskipun tak tuntas di periode kedua. Kedekatan dan kelekatan dengan basis suara lebih kental karena problem-problem keseharian. 

Baca juga: Lika-liku Ganjar Pranowo Menuju Pilpres: Bernaung di PDI-P, Sempat Dijagokan Nasdem, Kini Didukung PSI

Adapun Ganjar, sebelum menjadi Gubernur Jawa Tengah, adalah anggota DPR. Walau untuk bisa sampai ke kursi ini butuh perolehan suara mayoritas di daerah pemilihannya, kedekatan yang terjadi cenderung tak selekat itu.

Satu lagi, sama-sama gubernur, berita dari Jakarta sudah nyaris tak beda dengan berita tingkat negara.

Walaupun Jawa Tengah adalah provinsi dengan populasi terbanyak ketiga di Indonesia, berita dari dan tentang Jakarta cenderung lebih seksi dan tak jarang jadi terasa kabar untuk senegara.

Poinnya, PDI-P masih harus bekerja ekstra bila hendak mengantarkan Ganjar ke Istana Negara, melebihi upaya mereka saat mengusung Jokowi di dua pemilu presiden sebelumnya.

Di antara kerja ekstra ini tampaknya adalah memastikan koalisi menjadi kumpulan kawan politik yang sama-sama mau benar-benar bekerja bersama, bukan kawan yang semata menunggu bagian irisan kekuasaan setelah kemenangan. 

PR 2 Ganjar: Elektabilitas

Asumsi hingga tulisan ini tayang adalah tiga nama akan berlaga sebagai bakal calon presiden di Pemilu Presiden 2024, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

TNI AL Kirim KRI Spica-934 untuk Gelar Survei Hidrografi dengan Australia di Laut Timor

TNI AL Kirim KRI Spica-934 untuk Gelar Survei Hidrografi dengan Australia di Laut Timor

Nasional
Dukung Indonesia Jadi Poros Karbon Dunia, PIS Siapkan Strategi Turunkan Emisi

Dukung Indonesia Jadi Poros Karbon Dunia, PIS Siapkan Strategi Turunkan Emisi

Nasional
Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Libya, Totalnya Rp 13,9 Miliar

Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Libya, Totalnya Rp 13,9 Miliar

Nasional
Kereta Whoosh Diresmikan, Jokowi Ingatkan Semua Pihak Tak Takut Belajar Saat Bangun Infrastruktur

Kereta Whoosh Diresmikan, Jokowi Ingatkan Semua Pihak Tak Takut Belajar Saat Bangun Infrastruktur

Nasional
Momen Paspampres Beri Kejutan Ulang Tahun untuk Iriana Jokowi, Danpaspampres Dapat 'First Cake'

Momen Paspampres Beri Kejutan Ulang Tahun untuk Iriana Jokowi, Danpaspampres Dapat "First Cake"

Nasional
Syahrul Yasin Limpo dan Riwayat 2 Adiknya dalam Kubangan Korupsi

Syahrul Yasin Limpo dan Riwayat 2 Adiknya dalam Kubangan Korupsi

Nasional
Hari Ini, Amanda Manopo Akan Diperiksa Bareskrim Terkait Situs Judi 'Online'

Hari Ini, Amanda Manopo Akan Diperiksa Bareskrim Terkait Situs Judi "Online"

Nasional
Febri Diansyah Akan Datangi KPK Penuhi Panggilan Penyidik

Febri Diansyah Akan Datangi KPK Penuhi Panggilan Penyidik

Nasional
Jokowi Jelaskan Arti Nama Kereta Cepat 'Whoosh' yang Baru Diresmikan

Jokowi Jelaskan Arti Nama Kereta Cepat "Whoosh" yang Baru Diresmikan

Nasional
Mendagri Lantik Agus Fatoni Jadi Pj Gubernur Sumsel dan Akmal Malik sebagai Pj Gubernur Kaltim

Mendagri Lantik Agus Fatoni Jadi Pj Gubernur Sumsel dan Akmal Malik sebagai Pj Gubernur Kaltim

Nasional
Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Dinamai 'Whoosh'

Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Dinamai "Whoosh"

Nasional
KPK Duga Ada Tim Broker yang Setor Uang ke Andhi Pramono

KPK Duga Ada Tim Broker yang Setor Uang ke Andhi Pramono

Nasional
Gerindra Anggap Megawati Hormati Prabowo Usai Beri Sinyal Tolak Wacana Duet dengan Ganjar

Gerindra Anggap Megawati Hormati Prabowo Usai Beri Sinyal Tolak Wacana Duet dengan Ganjar

Nasional
KPK Panggil Eks Jubir Febri Diansyah dan Eks Pegawai Jadi Saksi Kasus di Kementan

KPK Panggil Eks Jubir Febri Diansyah dan Eks Pegawai Jadi Saksi Kasus di Kementan

Nasional
Ketum PBNU: Soal Politik yang Penting Kita Lewat dengan Selamat

Ketum PBNU: Soal Politik yang Penting Kita Lewat dengan Selamat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com