Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Prabowo Subianto Pamer Didukung "Tim Jokowi"...

Kompas.com - 14/08/2023, 08:09 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali mendapat tambahan dukungan untuk maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Kali ini, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar bergabung, sehingga sejauh ini total ada empat partai parlemen yang mendukung Prabowo untuk menjadi bakal calon presiden.

Prabowo menyatakan, dirinya berbesar hati ketika mendapat tambahan dukungan tersebut. Menteri Pertahanan itu tidak mau mengecewakan harapan para partai pendukung serta rakyat Indonesia.

"Ini sungguh suatu kehormatan bagi saya yang juga membuat saya bertekad untuk tidak mengecewakan harapan partai-partai ini dan terutama harapan rakyat Indonesia semua," ujar Prabowo usai dideklarasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).

Baca juga: Soal Deklarasi PAN dan Golkar untuk Prabowo, Ganjar: Itu Hak Mereka, Kita Hormati

Prabowo pun meminta izin untuk mendapat mandat dari rakyat supaya bisa berkuasa dalam pemerintahan selanjutnya. Dia mengatakan, akan berkuasa demi kepentingan rakyat serta meninggalkan semua kepentingan pribadi dan golongan.

"Kami telah sepakat akan meninggalkan kepentingan pribadi, kepentingan golongan, dan hanya mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat," tuturnya.

Didukung tim Jokowi

Prabowo menyatakan dirinya tidak malu menyebut dirinya didukung oleh 'tim Jokowi'. Dia menolak untuk malu ketika mendapat dukungan dari empat parpol koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Gerindra, PAN, Golkar, dan PKB.

Dia menyebut mereka adalah bagian dari tim pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini sedang berjalan.

"Dan kita di sini juga tidak malu-malu mengatakan bahwa kita adalah bagian dari tim dari pemerintahan yang dipimpin oleh Bapak Joko Widodo," ujar Prabowo.

Menurutnya, mereka adalah bagian dari 'tim Jokowi'. Prabowo menyatakan akan meneruskan kerja-kerja dengan berlandaskan apa yang sudah Jokowi kerjakan selama ini.

Baca juga: Anggota Dewan Pakar Sentil Golkar yang Deklarasi Prabowo, padahal Hasil Munas Tetapkan Airlangga Capres

Prabowo mengatakan, mereka akan membawa Indonesia sebagai negara yang adil dan makmur.

"Kita bagian daripada tim Jokowi, yang harus kita berani mengatakan berhasil dalam membawa bangsa dan negara ini sampai sekarang sebagai landasan untuk kita terus membawa Indonesia menuju cita-cita bangsa dan rakyat Indonesia, yaitu negara adil dan makmur, dan negara yang bisa membawa kesejahteraan ke seluruh rakyat Indonesia," jelasnya.

Sudah paham masalah Indonesia

Dalam acara deklarasi tersebut, para pimpinan partai politik turut hadir. Mereka adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Prabowo menilai, para ketum yang hadir tersebut dan dirinya sudah memahami masalah di Indonesia karena berjuang bersama Jokowi.

"Saya bersama tokoh-tokoh di depan Gus Imin, Mas Airlangga, Pak Zulkifli kita telah bergulat, kita bersama-sama telah memahami masalah, kita telah mengerti bersama-sama dengan Pak Jokowi," kata Prabowo.

Partai Golkar resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Calon Presiden Prabowo Subianto.Dok. Istimewa Partai Golkar resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Calon Presiden Prabowo Subianto.

Prabowo menekankan, mereka sudah melihat ke depan dalam perjuangan memenangkan Pilpres 2024. Beresama mereka, Prabowo yakin Indonesia akan menjadi negara maju, seperti yang dicita-citakan rakyat.

"Kita telah melihat arah ke depan. Kita yakini bahwa Indonesia akan menuju keadaan yang dicita-citakan rakyat Indonesia," ujarnya.

Klaim tak dapat arahan Jokowi

Meski mengaku-ngaku sebagai bagian dari tim pemerintahan Jokowi, Prabowo menegaskan Jokowi tidak cawe-cawe dalam bergabungnya PAN dan Golkar ke koalisi ini.

Baca juga: Prabowo Sudah Didukung 4 Parpol, Anies Singgung Kemenangannya di Pilkada DKI

"Pak Jokowi orang yang sangat demokratis, jadi beliau sangat menghormati independensi dan hak setiap partai politik," kata Prabowo.

"Apa pun keputusan partai, partai apa pun, pengalaman saya dan keyakinan saya, saya kira semua ketua umum setuju, beliau tidak akan melarang, tidak akan mendikte. Itu kenyataannya demikian. Buktinya sudah banyak," ujarnya lagi.

Prabowo lantas menyinggung bahwa Partai Persatuan Indonesia (Perindo) sempat hendak mendukung dirinya maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Tetapi, akhirnya berlabuh ke poros PDI-P mendukung Ganjar Pranowo.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berfoto bersama usai deklarasi bersama di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berfoto bersama usai deklarasi bersama di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).

Dalam preseden itu, Prabowo mengatakan, Jokowi disebut juga tak campur tangan sama sekali.

Hal senada disampaikan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Ia mengklaim tidak ada intervensi Jokowi terkait dukungan PAN dan Golkar terhadap Prabowo.

"Dari presiden tidak ada arahan. Jadi, keputusan kita bareng-bareng," kata pria yang akrab disapa Zulhas itu dalam kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkes Sebut Dokter Asing Didatangkan untuk Selamatkan Bayi Kelainan Jantung

Menkes Sebut Dokter Asing Didatangkan untuk Selamatkan Bayi Kelainan Jantung

Nasional
MKD Sebut Perputaran Dana Dugaan Judi Online di DPR Capai Rp 1,9 Miiar

MKD Sebut Perputaran Dana Dugaan Judi Online di DPR Capai Rp 1,9 Miiar

Nasional
DPR Desak Kapolri Buka Lagi Kasus Afif yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

DPR Desak Kapolri Buka Lagi Kasus Afif yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Nasional
Bantah KPK, Kejagung: Kami Terbuka Jalankan Fungsi Koordinasi dan Supervisi

Bantah KPK, Kejagung: Kami Terbuka Jalankan Fungsi Koordinasi dan Supervisi

Nasional
Soal Revisi UU Polri, Pengawasan Eksternal Harusnya Ditingkatkan lewat Dewan Kepolisian Nasional

Soal Revisi UU Polri, Pengawasan Eksternal Harusnya Ditingkatkan lewat Dewan Kepolisian Nasional

Nasional
Jokowi, Luhut Hingga Sri Mulyani Bahas Aturan IUPK Batu Bara, Pajaknya Bakal Naik?

Jokowi, Luhut Hingga Sri Mulyani Bahas Aturan IUPK Batu Bara, Pajaknya Bakal Naik?

Nasional
Menkes Akui Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Malaysia, Inefisiensi Penyebabnya

Menkes Akui Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Malaysia, Inefisiensi Penyebabnya

Nasional
Redupnya Politik Buruh di Panggung Elektoral

Redupnya Politik Buruh di Panggung Elektoral

Nasional
DPR Undang Para Eks Mendikbud Bahas Biaya Pendidikan, Anies Tak Hadir

DPR Undang Para Eks Mendikbud Bahas Biaya Pendidikan, Anies Tak Hadir

Nasional
Kapolri: Pengawas Eksternal Juga Monitor Penanganan Kasus Dugaan Penganiayaan AM di Padang

Kapolri: Pengawas Eksternal Juga Monitor Penanganan Kasus Dugaan Penganiayaan AM di Padang

Nasional
Modal 'Hattrick' Menang Pemilu, PDI-P Klaim Paling Siap Hadapi Pilkada

Modal "Hattrick" Menang Pemilu, PDI-P Klaim Paling Siap Hadapi Pilkada

Nasional
60 Orang yang Bekerja di DPR Terindikasi Main Judi Online, 2 di Antaranya Anggota DPR

60 Orang yang Bekerja di DPR Terindikasi Main Judi Online, 2 di Antaranya Anggota DPR

Nasional
Berkaca Perang Rusia-Ukraina, Indonesia Kembangkan Alat Tangkal Serangan Siber lewat Udara

Berkaca Perang Rusia-Ukraina, Indonesia Kembangkan Alat Tangkal Serangan Siber lewat Udara

Nasional
'Polri Harus Kembali ke Jati Diri sebagai Alat Negara yang Menjaga Jarak dengan Kepentingan Politik'

"Polri Harus Kembali ke Jati Diri sebagai Alat Negara yang Menjaga Jarak dengan Kepentingan Politik"

Nasional
Presiden Jokowi Tanya ke Menkes, Kenapa Harga Obat Mahal Tapi Industri Farmasi Tak Maju-maju

Presiden Jokowi Tanya ke Menkes, Kenapa Harga Obat Mahal Tapi Industri Farmasi Tak Maju-maju

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com