Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Dulu "Tak Dianggap" PDI-P, Kini Mesra dengan Prabowo dan Gerindra...

Kompas.com - 08/08/2023, 05:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

"Kalau kamu punya anak, kemudian anakmu mau saya pinang, aku ngomong sama kamu enggak?" ujar Pacul saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2022).

Saat itu, Pacul bilang, PSI seharusnya lebih dulu bicara ke Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebelum menyatakan dukungan ke kader partai banteng.

“Ngomonglah sama Ketum. Begitu loh, Bos," ucapnya.

"Kau cobalah tanya pada hatimu sendiri. Kau tanya pada hatimu sendiri, kira-kira kayak gitu pantas apa enggak? Kan begitu," sambung Pacul.

Begitu PDI-P mengumumkan Ganjar sebagai bakal capres, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hanura merapat. Kedua partai juga mendukung pencapresan Ganjar.

PDI-P tampak menyambut baik dukungan PPP dan Hanura. Namun, tidak demikian dengan dukungan PSI.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyinggung soal etika politik ketika ditanya tentang dukungan PSI buat Ganjar.

"Namanya beri dukungan, lakukan komunikasi-komunikasi politik," kata Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Menurut Hasto, Hanura dan PPP membangun komunikasi dengan PDI-P sebelum menyatakan dukungan buat Ganjar. Hasto mencontohkan, Hanura melalui ketua umumnya, Oesman Sapta Odang (OSO), berkomunikasi intensif dengan Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah.

"Bu Mega bagi ruang kerja sama sangat baik-baik. Ahmad Basarah ditugaskan komunikasi dengan Pak OSO," ujar Hasto.

Baca juga: Kekisruhan Upaya Mengubah Batas Usia Capres: Demokrat Tuding Cawe-cawe Jokowi, PDI-P Bicara Manuver Kuasa

Menurut Hasto, cara-cara demikian merupakan standar etika politik. Dia mengatakan, etika politik mestinya diutamakan setiap partai sebelum mengambil keputusan.

"(Aspek kultural) aspek di mana bangun kerja sama, bukan tiba-tiba ambil keputusan. Jadi etika politik harus di kedepankan," kata Hasto.

Kecewa?

Pengamat politik Adi Prayitno menilai, keterbukaan PSI kepada Gerindra merupakan respons kekecewaan partai berlambang bunga mawar itu terhadap PDI-P. Sebab, oleh PDI-P, dukungan PSI untuk Ganjar tak diindahkan.

"PSI berkomunikasi dengan Gerindra ini kan rasa-rasanya karena bentuk kemarahan, bentuk kekecewaan PSI yang dukungan politiknya sepertinya tidak terlampau dianggap oleh PDI-P saat mendukung Ganjar Pranowo," kata Adi saat dihubungi, Sabtu (5/8/2023).

Adi mengatakan, basis konstituen PSI sebenarnya lebih condong kepada Ganjar, bukan Prabowo. Oleh karena itu, sejak awal PSI langsung menyatakan dukungan ke Gubernur Jawa Tengah itu.

“Tapi karena dukungan PSI dalam rembug rakyat terhadap Ganjar tidak terlalui diakui oleh PDI-P maka PSI mulai membuka diri, membuka hati kepada Prabowo dan Gerindra untuk komunikasi," ujarnya.

Baca juga: Juru Kampanye PDI-P Dilatih Tim Tujuh yang Dibentuk Presiden Jokowi

Adi menduga, ada sumbatan komunikasi antara PSI dan PDI-P. Dia pun memprediksi, ke depannya arah politik PSI bisa berubah.

Lebih lanjut, Adi juga menilai jika nantinya PSI merapat Prabowo, hal itu akan memberi dampak signifikan untuk memperluas basis dukungan. Direktur Eksekutif Parameter Politik itu menegaskan, sekecil apa pun dukungan, tetap akan menambah suara dalam Pilpres.

"Oleh karena itu suara PSI sekalipun tidak lolos ke parlemen tetaplah signifikan untuk menambah kekuatan dukungan politik bagi Prabowo lah, kalau jadi berkoalisi tentu catatannya," ucapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com