Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Materi Usia Cawapres Diduga Dorong Gibran, PAN: Jadi Cawapres di Indonesia Itu Berat

Kompas.com - 07/08/2023, 16:06 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi angkat bicara soal dugaan uji materi batas usia calon wakil presiden (cawapres) dilakukan untuk mendorong Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal RI-2.

Menurut dia, yang terpenting adalah memastikan Gibran menenuhi kriteria untuk menjadi bacawapres.

“Saya mengatakan bahwa menjadi calon presiden (capres) dan cawapres di Indonesia itu relatif berat,” ujar Viva di kantor DPP PAN, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).

“Satu, harus didukung oleh partai politik (parpol) yang lolos parliamentary threshold 4 persen di Pemilu 2019,” kata dia lagi.

Baca juga: Bawaslu Berharap MK Segera Putuskan Gugatan Usia Minimum Capres

Syarat kedua, lanjut dia, mesti didukung parpol atau gabungan parpol yang memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen kursi di DPR RI.

Kemudian, Viva menuturkan syarat ketiga adalah pasangan calon presiden dan wakilnya harus memiliki elektabilitas yang mumpuni.

“Artinya, politik di Indonesia ini sudah sangat rasional. Sudah tidak terjebak pada mistifikasi,” sebut dia.

Akhirnya, bagi Viva, secara politik sangat mungkin semua figur didorong untuk menjadi bacawapres.

Tetapi, ia mempertanyakan apakah figur tersebut memang memiliki berbagai syarat tersebut.

Baca juga: Batas Usia Capres dan Cawapres Didugat ke MK, Ganjar: Ya Tunggu Putusan Pengadilan Saja

“Tetapi apakah memenuhi kriteria-kriteria formal angka numerik sesuai dengan salah satu syarat dari partai politik? Nah itu tergantung partai politik,” imbuh dia.

Saat ini, muncul anggapan bahwa uji materi batas usia cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan campur tangan Presiden Joko Widodo untuk mendorong Gibran menjadi bacawapres.

Namun, Gibran dan Jokowi telah menampik hal tersebut.

Jokowi menegaskan tak akan mengintervensi proses yang berjalan di MK. Sedangkan Gibran mengaku tak mengikuti persoalan tersebut dan meminta menanyakannya pada para penggugat.

Di sisi lain, pemerintah dan DPR seolah menyerahkan keputusan itu pada MK.

Namun, PDI-P, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Demokrat menunjukkan resistensinya jika usia cawapres diturunkan dari 40 tahun menjadi 35 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com