Hal yang unik dari bisnis Westerling adalah tidak ada bandit yang pernah berani mengusik truk ataupun muatannya.
Ketika dicegat oleh gerombolan pencoleng atau bandit di jalan, sopir-sopir truk milik Westerling pun tidak ketakutan.
"Ini kendaraan Westerling," kata para sopir.
Baca juga: Kisah Amin Daud Korban Pembantaian Westerling: Tahanan Diikat, Diberondong Tembakan
Mendengar perkataan itu, para gerombolan itu pun mengurungkan niatnya untuk berbuat jahat ketimbang repot berurusan dengan sang algojo.
Di sisi lain, truk-truk itu juga yang digunakan oleh Westerling buat mengangkut persenjataan buat milisi gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang meneror penduduk dan aparat keamanan di Bandung dan Jakarta pada 23 Januari 1950.
Upaya pemberontakan itu gagal dan membuat Westerling menjadi buronan. Peristiwa berdarah itu merenggut nyawa 94 prajurit Divisi Siliwangi TNI, termasuk Letkol Lembong.
Meski sempat ditangkap, dia kemudian lari ke Singapura dan Belgia, kemudian tiba di Belanda pada 28 Agustus 1950.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.