Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Sesar Opak di DIY, Kepala BMKG: Mitigasi Jangan Terputus

Kompas.com - 03/08/2023, 22:27 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan, mitigasi bencana besar dari Sesar Opak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) harus terus dilakukan.

Sebab, sesar yang memiliki magnitudo tertarget M 6,6 dan sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust dengan magnitudo tertarget M 8,7 di selatan Jawa ini masih terus aktif.

"Tidak boleh berhenti upaya mitigasi dan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah pesisir karena ancaman tsunami juga menghantui selain gempa bumi," kata Dwikorita dalam siaran pers, Kamis (3/8/2023).

Baca juga: Sesar Opak, Sesar Aktif yang Menghantui Wilayah Yogyakarta

Dwikorita menyampaikan, ada potensi tsunami setinggi 8-10 meter yang bisa menerjang pantai Selatan Jawa dari keberadaan sesar ini.

Maka dari itu, menurut dia, pelatihan mitigasi kebencanaan kepada masyarakat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) harus terus dilakukan secara berkelanjutan.

Langkah ini penting untuk terus meningkatkan ketangguhan yang berkelanjutan (sustainable resilience).

"Sesar Opak merupakan sumber gempa yang jalurnya terletak di daratan ini memang aktif dan belum berhenti aktivitasnya, sedangkan di Samudra Hindia selatan Yogyakarta juga terdapat sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust, yang juga masih sangat aktif," ucap dia.

Dia memaparkan, Sesar Opak merupakan patahan yang berada di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di sekitar aliran Sungai Opak.

Baca juga: BMKG Menyisir Sesar Opak untuk Mitigasi Potensi Gempa di Yogyakarta

Panjang jalur sesarnya mencapai 45 kilometer di sepanjang aliran Sungai Opak.

Sungai Opak sendiri berhulu dari lereng Gunung Merapi, lalu mengalir ke selatan dengan muara langsung ke Samudra Hindia di Pantai Parangtritis, Bantul, DIY.

Aktivitas Sesar Opak pernah menyebabkan gempa bumi merusak pada 27 Mei 2006 yang menewaskan 6.234 orang.

Dwikorita mengatakan, saat ini mulai tampak adanya gejala peningkatan aktivitas kegempaan akibat Sesar Opak.

Baca juga: BMKG Ingatkan Dampak Kemarau Kering Tahun Ini, Minum Sumber Air Bersih hingga Karhutla

Salah satunya adalah gempa dengan Magnitudo 6.0 di Kabupaten Bantul 30 Juni 2023 lalu.

Namun demikian, gempa tersebut hanya menyebabkan kerusakan ringan. Menurut Dwikorita, hal ini salah satunya berkat antisipasi struktur bangunan yang cukup baik di daerah Bantul.

"Peluang periode ulang untuk terjadi gerakan lagi atau pengunciannya mulai lepas tampak dari aktivitas kegempaannya yang saat ini mulai meningkat. Kesiap-siagaan masyarakat harus terus ditingkatkan, jangan terputus," ujar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com