Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Risma Cerita Warga Papua Jalan Kaki 2 Hari Demi Jemput Bantuan Atasi Kelaparan

Kompas.com - 03/08/2023, 18:22 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menceritakan beberapa kendala saat mengantarkan bantuan untuk warga terdampak kekeringan dan kelaparan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Kendala tersebut mulai dari cuaca buruk hingga masalah keamanan. Akibatnya, bantuan hanya dikirim sampai ke Distrik Sinak Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Masyarakat dari Distrik Agandugume pun terpaksa menjemput bantuan dengan berjalan kaki selama dua hari satu malam ke Sinak. Sebab, jalur tersebut hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Baca juga: Atasi Kekeringan dan Kelaparan, Kemensos Bakal Bangun Lumbung Pangan di Papua Tengah

"Sebetulnya yang paling dekat itu di Agandugume. Namun, karena kondisinya saat itu Pak Pendeta masih akan dilihat, akhirnya diputuskan kita mendarat di Sinak. Sinak itu kalau jalan kaki tidak ada mobil, tidak ada kendaraan. Jadi harus jalan kaki 2 hari satu malam dari Agandugume," beber Risma saat ditemui di Gedung Kemensos, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2023).

Risma menuturkan, bantuan untuk warga terdampak dikirim secara bertahap sejak Minggu (23/7/2023). Pada hari itu, sebanyak 6.000 kg bantuan dikirim ke Timika menggunakan pesawat cargo dari Jayapura.

Pengiriman berlanjut pada Senin (24/7/2023) ke Timika sebanyak 10.000 kg dengan pesawat Hercules milik TNI AU dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur.

Baca juga: Momen Mensos Risma Menangis Ceritakan Kondisi Kelaparan Warga Papua Tengah

Pada Selasa (25/7/2023), pihaknya kembali mengirim bantuan 7.100 kg dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Bantuan lantas dikirimkan dari Timika ke Distrik Sinak mulai Rabu (26/7/2023) karena terkendala cuaca buruk.

"(Sebelumnya) kita putuskan (pengiriman bantuan mulai) berangkat Senin (24/7/2023). Tapi ternyata mendung di Timika. Selasanya (mau) berangkat ke sana dengan pesawat, tapi ternyata cuaca lagi. Dan itu memang larangan terbangnya bukan dari kami, tapi dari bandara, sehingga kita enggak terbang hari Selasa," jelas Risma.

Baca juga: Mahfud Sebut Cuaca dan Medan Jadi Kendala Pengiriman Bantuan ke Papua Tengah, Bukan KKB

Ia menjelaskan, distribusi bantuan ke Sinak pada Rabu (26/7/2023) menggunakan 1 pesawat Twin Otter, 2 pesawat Caravan dan 2 pesawat Helikopter Caracal milik TNI AU.

Kemudian, bantuan kembali didistribusikan sehari setelahnya, tepatnya pada Kamis (27/7/2023), sebanyak 4.705 kg menggunakan 4 pesawat Caravan.

Selanjutnya, pihaknya kembali mengirim 7.211 kg dengan menggunakan 1 pesawat Twin Otter, 3 pesawat Caravan, dan 2 pesawat Helikopter Caracal Milik TNI AU pada Jumat (28/7/2023), dan 2.714 kg menggunakan 1 pesawat Twin Otter dan 1 pesawat Caravan pada Sabtu (29/7/2023).

Bantuan kembali dikirim pada Senin (31/7/2023), sebanyak 7.220 kg menggunakan 3 pesawat Caravan dan 2 pesawat Helikopter Caracal Milik TNI AU.

Baca juga: Menko PMK: Pengiriman Bantuan ke Distrik Agandugume Papua Terkendala Cuaca Buruk

Seluruh bantuan diterima oleh Pendeta Delius Wenda selaku Ketua Klasis Kingmi Distrik Agandugume yang mewakili Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi.

"Jadi (pengiriman) bantuan dilanjut hari Kamis, Jumat, Sabtu, sehingga kita bisa selesaikan hari Senin (31/7/2023). Hari minggu tidak terbang, tidak ada aktivitas karena itu hari ibadah," jelas Risma.

Sebagai informasi, bantuan yang diberikan sebanyak 25,15 ton, meliputi bantuan dari Kemensos, bantuan dari TNI, dan bantuan dari PT Freeport.

Jenis bantuan dari Kemensos meliputi makanan siap saji 4.000 paket, makanan anak 4.000 paket, lauk pauk siap saji 2.000 paket, dan tenda gulung 500 lembar.

Baca juga: Wamenkes Bantah Penyebab Meninggalnya 6 Warga Papua Disebabkan Diare dan Muntah

Lalu, sarden 25 dus, kornet 32 dus, abon sapi 15 dus, biskuit 18 dus, pakaian anak (TK, SD dan SMP) 3.000 stel, pakaian dewasa 4.000 stel, celana dewasa 4.000 lembar, dan selimut 4.000 lembar.

Adapun bantuan dari Panglima TNI berupa beras 50 karung masing-masing 40 kg, sembako 600 paket, dan mie instan 200 dus. Bantuan dari PT Freeport meliputi sarden 100 dus, dan biskuit 100 dus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com