El Chapo adalah pemimpin Sinaloa yang paling populer karena kelihaiannya dalam mengelola organisasi.
Kartel Sinaloa masih tetap eksis walaupun El Chapo telah dipenjara di Amerika Serikat sejak 2014 . Bahkan, anak dan istri El Chapo telah ditangkap pun, Sinaloa masih eksis.
Perlu upaya serius untuk menghancurkan organisasi kejahatan seperti kartel. Termasuk menghancurkan sel jaringan yang berperan sebagai penghubung.
Christian Leuprecht dkk., memberikan ulasan terkait anggota jaringan penyelundup narkoba yang berperan sebagai penghubung.
Di jurnal Police Practice and Research yang diterbitkan oleh Routledge pada 2016, para penulis mengulas kelompok kejahatan terkemuka di Jamaika, the Shower Posse.
Dalam satu operasi besar-besaran pada 2010, sebanyak 500 orang ditangkap dan 73 orang tewas. Operasi melibatkan 2.000 tentara, jumlah operasi terhadap kelompok kejahatan narkoba terbesar di dunia dan tidak pernah ada di Indonesia.
Kelompok tersebut telah berurat dan menjalar ke sistem birokrasi, tentu saja bergandengan tangan dengan praktik kejahatan suap dan korupsi.
Organisasi kejahatan narkoba yang besar umumnya berjalan sejajar dengan pelibatan petugas atau birokrat korup.
Kelompok Shower Posse mempunyai jejaring kuat di New York, Amerika Serikat dan Toronto, Kanada. Jutaan dolar Amerika dan Kanada mengalir tiap gram narkoba yang masuk di dua negara Amerika Utara yang kaya tersebut.
Kunci sukses penyelundupan dijelaskan oleh Christian Leuprecht, dkk. bergantung pada sejumlah perantara (broker) yang menjadi penghubung antarpasar domestik. Penghubung inilah yang memfasilitasi arus pergerakan narkoba lintas negara.
Dalam teori analisis jaringan sosial, penghubung di antara elemen-elemen jaringan disebut hub. Area perbatasan antarnegara adalah pembatas pergerakan barang dan di tempat inilah broker berperan secara strategis.
Penghubung harus mampu mengoordinasikan antarjaringan kelompok yang lebih kecil dengan tetap menjaga kerjasama agar tujuan organisasi tercapai.
Di Indonesia, peran broker cukup kuat di wilayah perbatasan darat seperti yang terjadi di Kalimantan Barat.
Sementara situasi di perbatasan laut cenderung berbeda. Di laut, ada atau tidak ada penghubung, para penyelundup cenderung mudah melakukan penyelundupan karena laut bersifat terbuka seperti kondisi Selat Malaka.
Merusak jaringan atau organisasi kejahatan narkoba memang tidak mudah. Karena itu, memenjarakan saja tidak cukup.