Salin Artikel

Upaya Menghancurkan Struktur Organisasi Kejahatan Narkoba

Adi Jeffe membawa kita ke alam jaringan kejahatan narkoba, misalnya, bagaimana caranya memproduksi sabu dengan aman tanpa dicurigai siapapun, berjualan narkoba, dan berkenalan dengan kelompok kartel Meksiko yang dapat memproduksi sabu dengan jumlah fantastis, ratusan kilogram.

Jeffe menyebutkan biaya operasional produksi narkoba di Meksiko jauh lebih kecil, termasuk biaya untuk menyuap petugas.

Itulah alasan mengapa kartel Meksiko, pun di negara Amerika Latin lainnya, tampak tetap tumbuh walaupun banyak yang gugur.

Pelaku kejahatan narkoba, menurut dia, akan menghadapi dua pilihan: penjara atau kematian. Jeffe mengalami lima kali penangkapan dan yang terakhir kali membuatnya harus masuk penjara.

Tidak mudah bagi seseorang untuk keluar dari lingkungan negatif penyalahguna narkoba, apalagi ketika sudah terlibat dalam aktivitas produksi dan pengedaran narkoba.

Persoalan juga jauh lebih kompleks jika jaringan kejahatan narkoba berwujud kejahatan terorganisir seperti geng di Amerika Serikat atau kartel seperti di Amerika Latin.

Ikatan kuat organisasi kejahatan narkoba

Tipe kejahatan organisasi lebih kuat secara ikatan hubungan antarpersonalnya. Mereka memiliki keterhubungan secara keorganisasian dan emosional.

Kekerasan demi kekerasan yang timbul di antara kelompok kartel narkoba di Meksiko adalah konsekuensi dari ikatan kuat organisasi kejahatan.

Satu hal yang juga membuat mereka terus berada di dalam organisasi kejahatan, selain karena keuntungan materi, juga karena mereka tidak dapat begitu saja keluar dengan aman. Anggota kelompok kejahatan akan dianggap pengkhianat.

Kekuatan utama organisasi lainnya adalah kepemimpinan di organisasi kejahatannya tersebut. Kekuatan dan kelemahan kartel seringkali terletak pada pemimpinnya. Jika tidak dapat diteruskan secara taktis oleh penerusnya, maka organisasi kejahatan akan hancur.

Kartel Medellin yang dipimpin Pablo Escobar di Kolombia melemah setelah Pablo dan orang-orang kepercayaannya ‘dihabisi’ kolaborasi petugas setempat dan DEA Amerika Serikat.

Sementara cerita berbeda ketika penerus pemimpin organisasi kejahatan dapat segera dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya.

Kartel Sinaloa Meksiko tampak begitu eksis hingga kini bukan hanya karena tentakel jaringannya yang tersebar secara kuat, tapi juga karena regenerasi kepemimpinan segera terwariskan oleh keluarga dan orang-orang kepercayaannya.

Organisasi ini tidak serta merta hancur meski pemimpinnya ditangkap petugas. Mereka segara melakukan penyesuaian struktur organisasi, termasuk nama organisasi itu sendiri.

El Chapo adalah pemimpin Sinaloa yang paling populer karena kelihaiannya dalam mengelola organisasi.

Kartel Sinaloa masih tetap eksis walaupun El Chapo telah dipenjara di Amerika Serikat sejak 2014 . Bahkan, anak dan istri El Chapo telah ditangkap pun, Sinaloa masih eksis.

Perlu upaya serius untuk menghancurkan organisasi kejahatan seperti kartel. Termasuk menghancurkan sel jaringan yang berperan sebagai penghubung.

Christian Leuprecht dkk., memberikan ulasan terkait anggota jaringan penyelundup narkoba yang berperan sebagai penghubung.

Di jurnal Police Practice and Research yang diterbitkan oleh Routledge pada 2016, para penulis mengulas kelompok kejahatan terkemuka di Jamaika, the Shower Posse.

Dalam satu operasi besar-besaran pada 2010, sebanyak 500 orang ditangkap dan 73 orang tewas. Operasi melibatkan 2.000 tentara, jumlah operasi terhadap kelompok kejahatan narkoba terbesar di dunia dan tidak pernah ada di Indonesia.

Kelompok tersebut telah berurat dan menjalar ke sistem birokrasi, tentu saja bergandengan tangan dengan praktik kejahatan suap dan korupsi.

Organisasi kejahatan narkoba yang besar umumnya berjalan sejajar dengan pelibatan petugas atau birokrat korup.

Kelompok Shower Posse mempunyai jejaring kuat di New York, Amerika Serikat dan Toronto, Kanada. Jutaan dolar Amerika dan Kanada mengalir tiap gram narkoba yang masuk di dua negara Amerika Utara yang kaya tersebut.

Kunci sukses penyelundupan dijelaskan oleh Christian Leuprecht, dkk. bergantung pada sejumlah perantara (broker) yang menjadi penghubung antarpasar domestik. Penghubung inilah yang memfasilitasi arus pergerakan narkoba lintas negara.

Dalam teori analisis jaringan sosial, penghubung di antara elemen-elemen jaringan disebut hub. Area perbatasan antarnegara adalah pembatas pergerakan barang dan di tempat inilah broker berperan secara strategis.

Penghubung harus mampu mengoordinasikan antarjaringan kelompok yang lebih kecil dengan tetap menjaga kerjasama agar tujuan organisasi tercapai.

Di Indonesia, peran broker cukup kuat di wilayah perbatasan darat seperti yang terjadi di Kalimantan Barat.

Sementara situasi di perbatasan laut cenderung berbeda. Di laut, ada atau tidak ada penghubung, para penyelundup cenderung mudah melakukan penyelundupan karena laut bersifat terbuka seperti kondisi Selat Malaka.

Memenjarakan saja tidak cukup

Merusak jaringan atau organisasi kejahatan narkoba memang tidak mudah. Karena itu, memenjarakan saja tidak cukup.

Tetap perlu mengembalikan pelaku atau anggota jaringan kejahatan narkoba kepada masyarakat dan bahkan terlibat aktif dalam upaya merusak kejahatan itu sendiri.

Apalagi jika pelaku tersebut hanyalah penyalahguna. Mereka hanya perlu direhabilitasi dan bukan dipenjara walaupun mungkin proses rehabilitasi tidak cukup hanya dilakukan sekali.

Pembinaan terhadap narapidana dan bahkan menjadikan narapidana sebagai informan petugas untuk memahami suatu jaringan kejahatan narkoba adalah di antara kunci agar proses pemenjaraan yang menghabiskan miliaran rupiah tidak sia-sia.

Seperti cerita Adi Jeffe, dia baru sadar setelah mengalami lima kali penangkapan. Dia mengabaikan kemampuannya sebagai koki beragam jenis narkoba sintetik dan memutus dari jaringan kejahatan narkoba yang telah bertahun-tahun digelutinya.

Yang fenomenal, Adi Jeffe mampu mencapai pendidikan doktoral di Univeristy of California, Los Angeles bidang psikologi. Kepakarannya tersebut dia praktikkan dengan model yang disebut IGNTD.

Laman igntd.com yang dikelola secara profesional menjadi ruang tak berbatas waktu dan tempat bagi para pecandu yang berharap dapat kembali hidup normal, tidak mau masuk penjara atau meninggal sia-sia seperti yang dicita pendirinya.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/31/11300031/upaya-menghancurkan-struktur-organisasi-kejahatan-narkoba

Terkini Lainnya

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke