Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Wacana Munaslub, Idrus Marham: Airlangga Selalu Bersembunyi di Balik Jokowi

Kompas.com - 28/07/2023, 21:55 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham meminta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak berlindung di balik Presiden Joko Widodo untuk menghadapi dorongan pergantian jabatannya.

Ia menganggap Airlangga menarik-narik Jokowi untuk urusan internal Golkar. Padahal, mantan Wali Kota Solo itu sudah mengatakan tak ikut campur pada dinamika yang terjadi.

“Airlangga itu di dalam langkah-langkah politik yang diambil dalam kepemimpinan Partai Golkar itu selalu bersembunyi di balik Presiden,” ucap Idrus di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Idrus Marham Berupaya Ajak Para Ketua DPD Golkar Bergerak Ganti Airlangga

Bagi Idrus, cara Airlangga menunjukkan bahwa kepemimpinannya masih didukung Jokowi yakni dengan mengaku membicarakan pertemuan politiknya dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Komunikasi antara Airlangga dengan Jokowi terjadi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Sementara itu, Airlangga dan Puan bertemu di kediaman Airlangga, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (27/7/2023).

“Saya memahami itu, salah satu tujuannya ingin menyampaikan langkah-langkah yang diambil itu di-back-up oleh Presiden,” ucap dia.

Menurut politikus senior Golkar ini, langkah Airlangga itu dilakukan untuk mengamankan posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Idrus menilai, Airlangga berusaha untuk meyakinkan para Ketua DPD Partai Golkar, yang memiliki hak suara untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub), bahwa kepemimpinannya baik-baik saja.

“Ini kan satu (tindakan) manipilatif. Ada indikasi manipulasi informasi, langkah-langkah politik untuk tujuan, kepentingan dirinya,” ujar dia.

Baca juga: Airlangga: Golkar Tidak Ada Munaslub!

Golkar tengah dirundung isu perpecahan internal. Sejumlah politisi senior mendorong agar Airlangga diganti dari pucuk pimpinan partai beringin.

Alasannya, Airlangga tak memberikan sikap yang jelas terkait langkah Golkar menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dua menteri di Kabinet Indonesia Maju telah menyampaikan kesiapannya menggantikan Airlangga.

Pertama, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar. Kedua, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.


Di sisi lain, Jokowi membantah ada cawe-cawe Istana dibalik perpecahan internal Golkar. Ia menegaskan pihaknya tak ikut campur terhadap persoalan tersebut.

“Itu urusan internal Golkar. Urusannya internal Golkar. Tidak ada hubungannya dengan kita,” ucap Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com