JAKARTA, KOMPAS.com - Isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang menerpa Partai Golkar dalam beberapa waktu terakhir rupanya tidak mengurangi "keseksian" partai tersebut di peta politik nasional.
Di tengah isu munaslub untuk mendongkel jabatannya, Ketua Umum Airlangga Hartarto menerima kunjungan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di kediamannya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (27/7/2023).
Suasana pertemuan dua partai politik terbesar di Indonesia itu tampak cair, bahkan Airlangga memberikan buket bunga kepada Puan selepas pertemuan.
"Bunga spesial, merah kuning, dan ini bunga politik," kata Airlangga sambil memberikan buket itu kepada Puan.
Baca juga: Makna Politik di Balik Buket Bunga Merah-Kuning dari Airlangga untuk Puan Maharani
Menurut Airlangga, bunga tersebut menandakan bahwa nuansa politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak melulu keras, tapi bisa juga lembut.
"Soft (lembut) itu dengan bunga yang indah, dan yang indah itu warnanya kuning dan merah," ujar dia.
Gayung bersambut, Puan juga menyebutkan bahwa pemberian bunga itu adalah bentuk terjalinnya kebersamaan antara PDI-P dan Golkar.
Ia berharap, kekompakan kedua partai politik ini berlanjut hingga 14 Februari 2024, saat pemungutan suara diselenggarakan.
"Dari hari ini tuh sudah mulai terjalin kebersamaan ditandai bunga merah dan kuning tadi. Tanda cinta, artinya tanda bahwa kita merasa punya hati yang sama," ujar Puan.
Baca juga: Demokrat Bantah Ada Tawaran Golkar untuk Pasangkan Anies dengan Airlangga
Pertemuan antara Airlangga dan Puan tentu saja tidak sebatas memberikan bunga, kedua tokoh ini sepakat untuk membentuk sebuah tim teknis yang akan membahas rencana koalisi antara Golkar dan PDI-P.
Airlangga menyatakan, Golkar dan PDI-P sesungguhnya punya banyak kecocokan, salah satunya adalah sama-sama berada di barisan partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, Golkar dan PDI-P juga sudah mendapatkan banyak titik temu, khususnya terkait gagasan mewujudkan Indonesia yang sejahtera, aman, adil, makmur, dan bersatu.
"Partai nomor satu dan dua ini selalu berkomunikasi kemudian juga mempunyai kerja sama yang dalam ini menjadi signal bahwa keberlanjutan dan stabilitas politik ke depan menjadi sangat penting," kata Airlangga.
Baca juga: Golkar: Kami Tak Pernah Berpikir Ikut Koalisi Perubahan
Puan mengamini pernyataan Airlangga bahwa ada kecocokan antara kedua partai meski belum ada keputusan konkret untuk membentuk koalisi.
Menurut Puan, tim teknis yang dibentuk oleh Golkar dan PDI-P akan bekerja untuk mencari titik temu di antara kedua partai.