Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Digoyang, Golkar Digoda

Kompas.com - 28/07/2023, 08:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang menerpa Partai Golkar dalam beberapa waktu terakhir rupanya tidak mengurangi "keseksian" partai tersebut di peta politik nasional.

Di tengah isu munaslub untuk mendongkel jabatannya, Ketua Umum Airlangga Hartarto menerima kunjungan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di kediamannya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (27/7/2023).

Suasana pertemuan dua partai politik terbesar di Indonesia itu tampak cair, bahkan Airlangga memberikan buket bunga kepada Puan selepas pertemuan.

"Bunga spesial, merah kuning, dan ini bunga politik," kata Airlangga sambil memberikan buket itu kepada Puan.

Baca juga: Makna Politik di Balik Buket Bunga Merah-Kuning dari Airlangga untuk Puan Maharani

Menurut Airlangga, bunga tersebut menandakan bahwa nuansa politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak melulu keras, tapi bisa juga lembut.

"Soft (lembut) itu dengan bunga yang indah, dan yang indah itu warnanya kuning dan merah," ujar dia.

Gayung bersambut, Puan juga menyebutkan bahwa pemberian bunga itu adalah bentuk terjalinnya kebersamaan antara PDI-P dan Golkar.

Ia berharap, kekompakan kedua partai politik ini berlanjut hingga 14 Februari 2024, saat pemungutan suara diselenggarakan.

"Dari hari ini tuh sudah mulai terjalin kebersamaan ditandai bunga merah dan kuning tadi. Tanda cinta, artinya tanda bahwa kita merasa punya hati yang sama," ujar Puan.

Baca juga: Demokrat Bantah Ada Tawaran Golkar untuk Pasangkan Anies dengan Airlangga

Pertemuan antara Airlangga dan Puan tentu saja tidak sebatas memberikan bunga, kedua tokoh ini sepakat untuk membentuk sebuah tim teknis yang akan membahas rencana koalisi antara Golkar dan PDI-P.

Airlangga menyatakan, Golkar dan PDI-P sesungguhnya punya banyak kecocokan, salah satunya adalah sama-sama berada di barisan partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Menurut dia, Golkar dan PDI-P juga sudah mendapatkan banyak titik temu, khususnya terkait gagasan mewujudkan Indonesia yang sejahtera, aman, adil, makmur, dan bersatu.

"Partai nomor satu dan dua ini selalu berkomunikasi kemudian juga mempunyai kerja sama yang dalam ini menjadi signal bahwa keberlanjutan dan stabilitas politik ke depan menjadi sangat penting," kata Airlangga.

Baca juga: Golkar: Kami Tak Pernah Berpikir Ikut Koalisi Perubahan

Puan mengamini pernyataan Airlangga bahwa ada kecocokan antara kedua partai meski belum ada keputusan konkret untuk membentuk koalisi.

Menurut Puan, tim teknis yang dibentuk oleh Golkar dan PDI-P akan bekerja untuk mencari titik temu di antara kedua partai.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Nasional
Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Nasional
Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Nasional
Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Nasional
Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Nasional
Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Nasional
Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Nasional
Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Nasional
Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Nasional
MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
Kemenag Sayangkan 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Alami Keterlambatan

Kemenag Sayangkan 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Nasional
Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Nasional
Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com